Rabu, 18 Juli 2012

Saatnya Bendera Palestina Berkibar Di PBB

Saatnya Bendera Palestina di PBB

KAIRO– Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin menegaskan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina yang merdeka merupakan satu kewajiban.
Menurut Erdogan, inilah saatnya mengibarkan bendera Palestina di Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB). Dalam pidatonya di Kairo,Erdogan menyatakan mendukung upaya pengakuan Palestina di PBB.Dia juga menuduh Israel merusak perdamaian di Timur Tengah. “Mengakui NegaraPalestina bukan satu pilihan, itu sebuah kewajiban,” tegas Erdogan di kantor pusat Liga Arab di Kairo kemarin, dikutip AFP.
Pernyataan Erdogan itu bertepatan dengan upaya Palestina mencari dukungan untuk keanggotaan penuh di PBB yang secara resmi akan diluncurkan pekan depan. “Sebelum akhir tahun ini kita akan melihatPalestina di PBB dalam situasi yang sangat berbeda.Ini waktunya benderaPalestina dikibarkan di PBB,”kata Erdogan.
“Mari kibarkan bendera Palestina dan biarkan bendera itu menjadi simbol perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.” Menurut Erdogan, Turki dan Arab harus bekerja sama dengan Palestina.“Upaya Palestina merupakan usaha martabat manusia. Amerika Serikat (AS) harus mempertimbangkan lagi pernyataan yang dibuatnya dalam hubungan dengan upaya Palestina di PBB.Prasangka ini tidak cocok dijadikan kebijakan luar negeri sebuah negara seperti Amerika Serikat,”tegas Erdogan.
Tapi, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman kemarin memperingatkan akan ada konsekuensi keras jika Palestina tetap melakukan rencana mereka untuk mencari pengakuan di PBB. “Saatnya belum tepat untuk memberikan detail apa yang akan terjadi,” ujar Lieberman.
Sebelumnya dia pernah menyeru agar Israel memutus hubungan dengan pemerintahan Presiden Palestina Mahmud Abbas kalau Palestina tetap bersikeras maju ke PBB. “Yang bisa saya katakan dengan kepercayaan terbesar adalah dari saat mereka meloloskan kebijakan sepihak,maka akan ada konsekuensi keras. Saya harap kita tidak perlu masuk ke konsekuensi itu dan semua keputusan harusnya diambil dengan negosiasi,”kata dia.
Turki saat ini masih berseteru dengan Israel karena kasus serangan pasukan rezim Zionis ke kapal bantuan Palestina, Mavi Marmara, yang menewaskan sembilan aktivis Turki. Erdogan menyatakan, konflik diplomatik dengan Israel tidak akan membaik hingga rezim Zionis itu meminta maaf atas tewasnya sembilan warga Turki.
“Tidak perlu dipertanyakan lagi tentang Turk i menormalisasi hubungan dengan Israel, hingga Israel meminta maaf atas kejadian penyerbuan kapal bantuan pada tahun lalu, membayar kompensasi, dan mencabut blokade yang diberlakukan di Gaza. Israel menganggap dirinya berada di atas hukum. Israel menutup telinga atas desakan Turki,”ucap Erdogan.
Awal bulan ini Ankara mengusir duta besar Israel dan menghentikan semua hubungan militer dan perdagangan dengan Israel karena rezim Zionis itu menolak meminta maaf atas penyerbuan Mavi Marmara. Palestinamempersiapkan pengajuan resmi untuk menjadi anggota PBB ke-194 saat Majelis Umum memulai pertemuan pada 20 September,meski Amerika Serikat (AS) dan Israel menentangnya.
Presiden AS Barack Obama pada Senin (12/9) menyatakan, upaya Palestinaitu gangguan yang tidak akan menghasilkan berdirinya negara.Sedangkan, Rusia menyatakan akan mendukung Palestina. Uni Eropa hingga kini masih gamang menentukan sikapnya atas upaya Palestina. Pada Senin (12/9) para menteri luar negeri (menlu) Liga Arab sepakat untuk menggalang dukungan bagi upaya Palestina.
Menlu Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani yang memimpin pertemuan Liga Arab menjelaskan, mendukung upaya Palestina ke PBB ini merupakan tantangan utama yang dihadapi 22 anggota Liga Arab.
Sebanyak 127 negara telah mengakui Palestina sebagai satu negara merdeka dan Palestina berharap mengumpulkan lebih dari 160 suara di Majelis Umum atas upaya mereka dan tidak akan berhenti meminta keanggotaan penuh di PBB. syarifudin.Seputar indonesia

Rabu, 28 Maret 2012



by : armhando.com
Kumpulan Foto berbagai Ekspresi Wajah Anak-Anak Miskin,Ekspresi Ketika mereka bekerja keras,Ketika mereka menginginkan apa yang mereka tidak mampu untuk membelinya,sampai ekspresi Anak Palestina yang menyaksikan detik-detik kematian ibunya di pangkuannya.SEEEDIH Banget...!!!


Pekerja anak-anak:



























Ketika mereka menginginkan apa yang mereka tidak mampu








DAN ANAK-ANAK PALESTINA…






Anak Palestina menyaksikan detik-detik kematian ibunya…






Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).
Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166).
FIQIH HADITS (1) : MENCINTAI ORANG-ORANG MISKIN DAN DEKAT DENGAN MEREKA
Wasiat yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tujukan untuk Abu Dzar ini, pada hakikatnya adalah wasiat untuk ummat Islam secara umum. Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada Abu Dzar agar mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka. Kita sebagai ummat Islam hendaknya menyadari bahwa nasihat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini tertuju juga kepada kita semua.
Orang-orang miskin yang dimaksud, adalah mereka yang hidupnya tidak berkecukupan, tidak punya kepandaian untuk mencukupi kebutuhannya, dan mereka tidak mau meminta-minta kepada manusia. Pengertian ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
لَيْسَ الْمِسْكِيْنُ بِهَذَا الطَّوَّافِ الَّذِي يَطُوْفُ عَلَى النَّاسِ، فَتَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ. قَالُوْا : فَمَا الْمِسْكِيْنُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: الَّذِيْ لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيْهِ وَلاَ يُفْطَنُ لَهُ فَيُتَصَدَّقَ عَلَيْهِ، وَلاَ يَسْأَلُ النَّاسَ شَيْئًا.
“Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap dan dua suap makanan dan satu-dua butir kurma.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, (kalau begitu) siapa yang dimaksud orang miskin itu?” Beliau menjawab,”Mereka ialah orang yang hidupnya tidak berkecukupan, dan dia tidak mempunyai kepandaian untuk itu, lalu dia diberi shadaqah (zakat), dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatu pun kepada orang lain.”[1]
Islam menganjurkan umatnya berlaku tawadhu` terhadap orang-orang miskin, duduk bersama mereka, menolong mereka, serta bersabar bersama mereka.
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumpul bersama orang-orang miskin, datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak berbicara dengan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi mereka enggan duduk bersama dengan orang-orang miskin itu, lalu mereka menyuruh beliau agar mengusir orang-orang fakir dan miskin yang berada bersama beliau. Maka masuklah dalam hati beliau keinginan untuk mengusir mereka, dan ini terjadi dengan kehendak Allah Ta’ala. Lalu turunlah ayat:
“Janganlah engkau mengusir orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari, mereka mengharapkan wajah-Nya”. [al-An’âm/6:52].[2]
Mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, yaitu dengan membantu dan menolong mereka, bukan sekedar dekat dengan mereka. Apa yang ada pada kita, kita berikan kepada mereka karena kita akan diberikan kemudahan oleh Allah Ta’ala dalam setiap urusan, dihilangkan kesusahan pada hari Kiamat, dan memperoleh ganjaran yang besar.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ…
“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat… ” [3]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
السَّاعِى عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ –وَأَحْسِبُهُ قَالَ-: وَكَالْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ.
“Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” –Saya (perawi) kira beliau bersabda-, “Dan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus”.[4]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berkumpul bersama orang-orang miskin, sampai-sampai beliau berdo’a kepada Allah agar dihidupkan dengan tawadhu’, akan tetapi beliau mengucapkannya dengan kata “miskin”.
اَللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ مِسْكِيْنًا وَأَمِتْنِيْ مِسْكِيْنًا وَاحْشُرْنِيْ فِيْ زُمْرَةِ الْمَسَاكِيْنِ.
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku bersama rombongan orang-orang miskin”.[5]
Ini adalah doa dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar Allah Ta’ala memberikan sifat tawadhu` dan rendah hati, serta agar tidak termasuk orang-orang yang sombong lagi zhalim maupun orang-orang kaya yang melampaui batas. Makna hadits ini bukanlah meminta agar beliau menjadi orang miskin, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Atsir rahimahullah, bahwa kata “miskin” dalam hadits di atas adalah tawadhu [6]. Sebab, di dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari kefakiran.[7]
Beliau berdoa seperti ini, karena beliau mengetahui bahwa orang-orang miskin akan memasuki surga lebih dahulu daripada orang-orang kaya. Tenggang waktu antara masuknya orang-orang miskin ke dalam surga sebelum orang kaya dari kalangan kaum Muslimin adalah setengah hari, yaitu lima ratus tahun.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِيْنَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُ مِائَةِ عَامٍ.
“Orang-orang faqir kaum Muslimin akan memasuki surga sebelum orang-orang kaya (dari kalangan kaum Muslimin) selama setengah hari, yaitu lima ratus tahun”. [8]
Orang–orang miskin yang masuk surga ini, adalah mereka yang taat kepada Allah, mentauhidkan-Nya dan menjauhi perbuatan syirik, menjalankan Sunnah dan menjauhi perbuatan bid’ah, menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sebab terlambatnya orang-orang kaya memasuki surga selama lima ratus tahun, adalah karena semua harta mereka akan dihitung dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta’ala.
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a agar mencintai orang-orang miskin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَتَرْحَمَنِيْ، وَإِذََا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِيْ غََيْرَ مَفْتُوْنٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِيْ إِلَى حُبِّكَ.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar aku dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik, meninggalkan perbuatan munkar, mencintai orang miskin, dan agar Engkau mengampuni dan menyayangiku. Jika Engkau hendak menimpakan suatu fitnah (malapetaka) pada suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah itu. Dan aku memohon kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu, rasa cinta kepada orang-orang yang mencintaimu, dan rasa cinta kepada segala perbuatan yang mendekatkanku untuk mencintai-Mu”. [9]
Selain itu, dengan menolong orang-orang miskin dan lemah, kita akan memperoleh rezeki dan pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ.
“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian”.[10]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.
“Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka”.[11]
PENUTUP
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, dan wasiat Rasulullah ini dapat kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala. Mudah-mudahan shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada kelurga dan para sahabat beliau.
Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi Ramadhan (06-07)/Tahun XI/1428H/2007M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
________
Footnotes
[1]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1039 (101)), Abu Dawud (no. 1631), dan an-Nasâ`i (V/85). Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.
[2]. Lihat Shahîh Muslim (no. 2413), Sunan Ibni Majah (no. 4128), dan Tafsîr Ibni Katsir (III/90).
[3]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (II/252, 325), Abu Dawud (no. 3643), at-Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no. 225), dan Ibnu Hibban (no. 78 dalam al-Mawârid). Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
[4]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5353, 6006, 6007) dan Muslim (no. 2982), dari Sahabat Abu Hurairah. Lafazh ini milik Muslim.
[5]. Hadits hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 4126), ‘Abd bin Humaid dalam al-Muntakhab (no. 1000), dan selain keduanya. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 308) dan Irwâ`ul Ghalîl (no. 861).
[6]. Lihat an-Nihâyah fî Gharîbil-Hadîts (II/385) oleh Imam Ibnul-Atsir rahimahullah .
[7]. HR an-Nasâ`i (VIII/265, 268) dan al-Hakim (I/531).
[8]. Hadits hasan shahîh. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2353, 2354) dan Ibnu Majah (no. 4122), dari Abu Hurairah rahimahullah. Lihat Shahîh Sunan at-Tirmidzi (II/276, no. 1919).
[9]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh Ahmad (V/243), lafazh ini miliknya, at-Tirmidzi (no. 3235), dan al-Hakim (I/521), dan dihasankan oleh at-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata,”Aku pernah bertanya kepada Muhammad bin Isma’il –yakni Imam al-Bukhari- maka ia menjawab, ‘Hadits ini hasan shahîh’.” Dari Sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu. Di akhir hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهَا حَقٌّ، فَادْرُسُوْهَا وَتَعَلَّمُوْهَا.
Sesungguhnya ia (doa tersebut) merupakan hal yang benar, maka pelajari (hafalkan), dan perdalamlah.
[10]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 2896) dari Sahabat Mush’ab bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu.
[11]. Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh an-Nasâ`i (VI/45) dari Sahabat Mush’ab bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahîh Sunan an-Nasâ`i (II/669, no. 2978).


Sabtu, 26 November 2011

kisah

NEWS: MukzizatNya bagi Rakyat Palestina menghadapi Rezim Zionist (kisah Nadia Mousa Abu Marzuk)

Keajaiban-keajaiban juga sering dialami warga Palestina dalam menghadapi kebiadaban rezim Zionis Israel. “Tentara Israel banyak yang lari dari medang perang bahkan menjadi gila. Mereka yang lari dan ketakutan itu mengaku seperti melihat banyak sekali pasukan yang mengepung mereka di perbatasan,” ujar Ummi. Atas undangan KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) Ummi Nadia berkesempatan datang ke Indonesia selama dua hari ditemani puteranya Muhammad. Selama kunjungannya di Indonesia, Ummi Nadia melakukan audiensi dengan siswa-siswi sekolah Jakarta Islamic School dan organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah) di Bandung. Eramuslim, berkesempatan untuk bertemu dan menemani perjalanan beliau ke Bandung hari Sabtu kemarin. Dan dari Ummi Nadia kami menggali dimensi lain perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan dan penindasan Zionis Israel terutama dari sisi pandang seorang perempuan dan seorang istri pejuang, sekaligus seorang pengungsi yang sampai saat ini merindukan untuk bisa kembali pulang ke kampung halaman mereka di Palestina.
Ummi Nadia termasuk perempuan yang istimewa karena suaminya, Mousa Abu Marzuk adalah salah seorang petinggi Hamas. Mousa Abu Marzuk saat ini menjabat sebagai salah satu kepala biro politik Hamas dan salah satu tokoh Hamas yang menjadi incaran Israel. Saat ini, Ummi Nadia, suami dan enam anak-anaknya (lima laki-laki dan satu perempuan) menetap di Damaskus, ibukota Suriah.
Sosok perempuan Palestina yang lembut ini menceritakan pada kami, saat ini ada sekitar 1,5 juta warga Palestina yang menjadi imigran di Suriah. Sebagian besar dari mereka adalah pengungsian sejak tahun 1948 (saat berdirinya negara ilegal Israel) dan saat pecah perang enam hari antara Arab-Israel tahun 1967. Warga Palestina di Suriah, seperti juga warga Palestina lainnya yang tersebar di Libanon, Yordania dan di seluruh pelosok dunia kesulitan untuk kembali lagi ke tanah air mereka, Palestina karena larangan dari rezim Israel. Apalagi untuk keluarga Ummi Nadia, yang tercatat sebagai keluarga pejuang Palestina dari Hamas, Israel tidak pernah mengizinkan mereka masuk kembali ke Palestina dengan alasan apapun.
Ummi Nadia mengungkapkan, kehidupan para pengungsi Palestina di Suriah relatif lebih baik karena pemerintahan Suriah memberikan pelayanan yang baik pada mereka. Berbeda dengan kehidupan pengungsi Palestina di Libanon yang kehidupannya lebih sulit dan pihak pemerintah Libanon menginginkan para pengungsi Palestina itu dipulangkan ke tempat asal mereka.
Ummi Nadia dan keluarganya, sejak keluar dari Gaza tidak pernah bisa kembali lagi ke tempat kelahirannya itu. Waktu itu, Ummi Nadia hijrah ke Amerika Serikat menemani suaminya yang melanjutkan studi untuk mengambil gelar doktor bidang teknik industri. Saat berada di negeri Paman Sam, Israel meminta pemerintahan AS agar mengekstradisi suaminya, Abu Marzuk hanya karena Abu Marzuk tercatat sebagai salah satu pimpinan Hamas. Hamas adalah musuh besar bagi Israel dan AS, karena Hamas menolak mengakui negara Israel sehingga kelompok ini dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Israel, AS dan negara-negara sekutunya. Atas desakan Israel pula, Abu Marzuk diadili dan dijebloskan ke penjara di New York, AS. Namun Israel akhirnya membatalkan permintaan ekstradisinya, karena khawatir ekstradisi Abu Marzuk akan menghidupkan kembali semangat perlawanan Intifadah di Palestina.
“Israel khawatir jika suami saya dibawa ke Israel, dipenjarakan disana dan berkumpul dengan tokoh Hamas lainnya seperti Syaikh Ahmad Yasin, akan membakar kembali semangat intifadah. Sebagai ganti ekstradisi, Israel melarang kami kembali Palestina,” kata Ummi Nadia.
Setelah Israel membatalkan permintaan ekstradisinya, Abu Marzuk dibebaskan dari penjara di AS dan dideportasi. Ummi Nadia dan keluarganya lalu menetap di Yordania lalu pindah ke Suriah. Ummi Nadia mengungkapkan kesedihannya karena selama bertahun-tahun tidak bisa melihat kampung halamannya lagi di Gaza, Palestina, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Apalagi dalam serangan brutal Israel ke Gaza kemarin, enam anggota keluarga Ummi Nadia gugur syahid dan tiga orang lainnya luka parah.
Al-Quran Sumber Kekuatan
Sebagai istri dari seorang tokoh penting Hamas, Ummi Nadia mengakui bahwa kehidupannya diwarnai ancaman-ancaman terutama yang diarahkan ke suaminya, Abu Marzuk. Namun sosok perempuan berusia 45 tahun itu mengaku tidak pernah merasa takut. Menurutnya, Hamas memiliki pasukan khusus yang menjaga keluarga-keluaga pejuang dan pimpinan-pimpinan mereka. Di atas itu semua, ia mempercayakan perlindungan bagi keluarganya pada Allah swt. “Al-Quran adalah sumber kekuatan kami. Bukan karena al-Quran itu sakti, tapi karena al-Quran memberikan bimbingan pada kami untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang kami hadapi,” ujar Ummi Nadia.
Ketangguhan dan keimanan, kata Ummi Nadia, menjadi modal perjuangan rakyat Palestina sehingga mereka senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah swt. Ketangguhan dan keimanan itu sudah ditanamkan sejak masa anak-anak. Ummi Nadia mengungkapkan kisah mengharukan yang disampaikan seorang dokter yang merawat seorang anak yang menjadi korban agresi Israel di Gaza.
“Karena terkena ledakan bom, kedua kaki anak tersebut harus diamputasi. Si anak menangis ketika tahu kedua kakinya akan diamputasi. Dokter yang merawat iba melihat tangis si anak dan bertanya apa yang dia inginkan. Si anak menjawab, ia hanya ingin mendapatkan kakinya kembali agar bisa ikut melawan Israel. Anak itu menginginkan kakinya kembali untuk berjuang melawan Israel, bukan agar bisa bermain lagi seperti anak-anak pada umumnya, ” tutur Ummi Nadia.
Keajaiban-keajaiban juga sering dialami warga Palestina dalam menghadapi kebiadaban rezim Zionis Israel. “Tentara Israel banyak yang lari dari medang perang bahkan menjadi gila. Mereka yang lari dan ketakutan itu mengaku seperti melihat banyak sekali pasukan yang mengepung mereka di perbatasan,” ujar Ummi.
Ia juga mengungkapkan pengalaman seorang bapak bernama Ibnu Farhan, yang anaknya bernama Muhammad melakukan aksi bom syahid dan berhasil menewaskan sejumlah tentara Israel. Ibnu Farhan menceritakan, pemberitaan di Israel tentang aksi bom syahid yang dilakukan anaknya menyebutkan bahwa tentara-tentara Israel seperti melihat banyak orang yang akan melakukan aksi bom syahid, padahal ketika itu yang ada di lokasi kejadian cuma Muhammad seorang.
Mendengar kisah-kisah keajaiban yang dialami rakyat Palestina dalam melawan kebiadaban Israel, membuat hati kita bergetar dan memuji asma Allah swt. Karena Allah-lah yang Maha Kuasa dan Maha Penolong. Allah swt tidak akan membiarkan umatnya menderita dan dizalimi tanpa mengulurkan pertolongan dengan cara-cara yang kadang sulit diterima akal sehat manusia. Tapi itulah bukti kebesaran Allah yang disaksikan dan dialami sebagian rakyat Palestina. Sehingga meski mereka berulang kali dibantai dan digempur senjata canggih Israel, tidak membuat rakyat Palestina menyerah dan menjual harga dirinya pada penjajah.
Keluarga Pejuang
Sebagai keluarga pejuang, kehidupan yang dijalani Ummi Nadia dan keluarganya tidak berbeda dengan keluarga-keluarga lainnya. Anak-anaknya yang sebagian besar laki-laki memang lebih dekat pada sang ayah, Abu Marzuk. Ummi Nadia tidak menerapkan pola pendidikan yang istimewa. Menurutnya, pola pendidikan yang diterapkan pada anak-anaknya sama seperti yang dilakukan para ibu pada umumnya. Ada kalanya, sebagai orang tuas ia harus bertoleransi, ada kalanya harus bersikap tegas pada anak-anaknya.
Begitu juga dengan Abu Marzuk. Menurut Ummi Nadia, suaminya seperti juga sosok ayah pada umumnya. Meski pejuang, suaminya tidak menampakkan kesan gahar pada anak-anaknya, bahkan senang sekali bercanda dengan anak-anak mereka.
Keluarga Ummi Nadia dan Abu Marzuk adalah keluarga yang berpendidikan karena mereka memang memprioritaskan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. Anak pertama pasangan ini, sekarang sedang mengambil spesialis kedokteran THT di Inggris. Muhammad, putera kelima yang menemani Ummi Marzuk saat berada di Indonesia, kini sudah di tingkat akhir jurusan teknik di Universitas Damaskus.
Ditanya bagaimana perasaannya menjadi anak seorang tokoh Hamas, Muhammad hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan perjuangan ayahnya membela dan membebaskan tanah airnya, Palesina dari cengkeraman penjajahan Israel meski mungkin dengan cara yang berbeda.
Ummi Nadia dan keluarganya memahami betul resiko menjadi keluarga pejuang Hamas. Tapi mereka, seperti juga rakyat Palestina lainnya yang berada di belakang Hamas, tidak akan mundur selangkah pun oleh tekanan-tekanan Israel dan sekutu-sekutunya.Ummi Nadia menegaskan bahwa mayoritas rakyat Palestina memilih Hamas bukan tanpa sebab. Sebagian besar rakyat Palestina, kata Ummi Nadia, sudah tidak percaya lagi dengan PLO-organisasi pembebasan Palestina pimpinan Yaser Arafat-yang selama hampir 25 tahun perjuangannya tidak berhasil mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan damai. Hal serupa ditunjukkan oleh penerus PLO dari Faksi Fatah yang sekarang di pimpin Mahmoud Abbas, presiden Palestina yang cenderung tunduk pada kepentingan Israel dan Barat.
“Abbas adalah pemimpin yang lemah. Dia sebenarnya tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tapi dia pemimpin yang lemah,” kritik Ummi Nadia pada Abbas.
Ditanya apa yang membuat rakyat Palestina mendukung Hamas, Ummi Nadia mengatakan karena Hamas mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan rakyat Palestina. Hamas menerapkan prinsip kejujuran, amanah dan rela berkorban dalam garis perjuangannya, serta selalu berada di tengah-tengah rakyat Palestina.
Malam mulai turun ketika kami pulang kembali ke Jakarta. Dari kendaraan yang kami tumpangi, terlihat cahaya bulan dengan bulatan sempurna. Kami bisa merasakan kelelahan Ummi Nadia dengan aktivitas sepanjang hari tadi. Apa yang dilakukan Ummi Nadia adalah bagian perjuangan diplomasi untuk kemerdekaan tanah airnya, Palestina. Ummi Nadia menyatakan sangat terkesan dengan Indonesia dan berterima kasih atas dukungan dan bantuan yang tulus dari masyarakat Indonesia pada rakyat Palestina.
“Thank You for Everthing. Saya terharu dengan kepedulian kalian. Insya Allah kita bertemu lagi. Kami di Damaskus juga membuka pintu untuk kalian,” itulah ucapan yang disampaikan Ummi Nadia ketika kami bersalaman dan saling berpelukan sebelum berpisah, karena malam itu juga Ummi Nadia dan puteranya Muhammad harus kembali pulang ke Suriah

pejuang

Tercium bau wangi di sekitar Makam Amrozi cs… ???

Makam Amrozi cs di Tenggulun Lamongan tak pernah sepi dari kedatangan para pengunjung yang berziarah.
Makam Amrozi cs yang berada di tanah milik keluarga itu setiap hari masih dikunjungi pendukungnya,
Untuk mengatisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pihak keluarga memasang pagar di yang mengeliling makamnya dengan tali rafia warna merah.
Tali rafia tersebut dibuat menjadi pagar dengan diikatkan di 4 pohon mangga yang berbeda setinggi satu meter. Di sekitar nisan kedua makam itu telah ditanami pohon kamboja. Tercium bau wangi disekitar pemakaman tersebut.
Selain pagar, di sekitar makam terlihat juga 3 orang penjaga. Para penjaga itu terus mengawasi setiap orang yang lewat dari jarak sekitar 5 meter.
Bahkan warga yang hendak mengambil gambarnya dilarang. Para penjaga itu tak segan meminta mereka yang terlanjur memotret dengan kamera digital maupun ponsel untuk menghapus filenya.

kisah


Secuil kisah heroik pejuang Palestina !



Brigades of Ezzeddin el-Qassam
Brigades of Ezzeddin el-Qassam
Berikut ini adalah transkrip wawancara Iyad Ibrahim Al-Qarra, wartawan koran Iran berbahasa Arab Al-Wifaq dengan para pejuang di front Gaza.
Mencapai lini depan medan perang Gaza bukan sebuah perjalanan piknik. Karena pesawat-pesawat pengintai Rezim Zionis Israel setiap saat berputar-putar di langit Gaza dan setiap makhluk hidup bergerak langsung dihantam peluru dan roket. Dalam perjalanan ini kami bertemu dengan “Abu Khitab”, komandan sebuah regu Brigade Syahid Ezzeddin Qassam, sayap militer Hamas.
Para pejuang kepada kami mengatakan, jangan membahayakan jiwa kalian. Karena untuk sampai ke lini terdepan biayanya sangat mahal. Namun pada akhirnya kami memperoleh persetujuan para komanan militer dan akhirnya sampai juga ke lini depan.
Abu Khitab bertanggung jawab dalam operasi menghadapi langsung pasukan Israel. Jaraknya dengan musuh hanya beberapa meter. Ia tengah berbicara dengan satu unit pengintai yang memberikannya informasi bahwa pasukan musuh terdiri dari tiga jep militer telah keluar dari gerbang kawasan penduduk dan tengah bergerak mendekati kami. Dengan informasi ini, mereka meminta kami agak mundur ke belakang jauh dari kawasan berbahaya.
Di samping Abu Khitab saya menyaksikan satu unit pejuang Palestina mulai melakukan serangan dengan amunisi yang mereka miliki. Pada saat itu kelompok operasi mati syahid mulai bergerak ke arah musuh. Sementara unit-unit pejuang Palestina mulai mengambil posisi untuk menghadapi musuh. Sejumlah ranjau dan perangkap telah disiapkan di jalur kendaraan militer yang dilewati musuh. Ranjau dan perangkap meledak melempar musuh ke udara.
Tembakan peluru dan mortir para pejuang Palestina membuat musuh semakin bingung menyaksikan mereka menjadi bulan-bulanan serangan para pejuang Palestina. Dalam kondisi yang demikian, pesawat musuh tiba membantu mereka keluar dari serangan hebat para pejuang Palestina. Pesawat F-16 menyerang secara brutal sehingga menembak juga kawasan penduduk agar memaksa para pejuang mundur dari posisinya. Pasukan Muqawama dengan sigap menjawab serangan itu dengan memerintahkan seorang dari unit operasi mati syahid melakukan tugasnya. Pesawat-pesawat pengintai berusaha menembak pejuang unit operasi mati syahid, namun tidak berhasil. Setelah serangan udara militer Zionis Israel, kami mendengar sendiri jeritan tentara Israel yang terluka meminta-minta tolong.
Pada waktu itu Abu Khitab berkata, media-media Israel tidak mempublikasikan kondisi menyedihkan yang dialami militernya, namun kalian menyaksikan sendiri dengan mata kepala akan kejadian ini dan juga penduduk mendengarkan tangisan kekanak-kanakan tentara Rezim Zionis Israel. Dengan bercanda Abu Khitab menambahkan, bila terjadi perang lagi kami akan mengirimkan ambulans kepada mereka, tapi ambulans kami adalah operasi mati syahid yang akan mengumpulkan bagian-bagian jasad tentara Zionis Israel.
Sekembali dari lini depan saya meminta pendapat Abu Ahmad, anggota Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam mengenai gencatan senjata. Ia menjawab, buat kami itu bukan permasalahan penting. Yang terpenting adalah aku harus melindungi rakyatku dan membuat hidung musuh terjerembab mencium tanah.
Abu Ahmad menekankan, kami tidak akan membiarkan tank-tank militer Israel memasuki Gaza, sekalipun badan kami harus bercerai berai. Kami yakin semakin mendekati masa-masa kemenangan dan ini berkat Allah dan perjuangan rakyat kami.
Kami kemudian keluar dari kawasan, namun perang terus berlangsung…
*Wartawan Palestina koran Iran al-Wifaq (diterjemahkan oleh Saleh Lapadi)

Kamis, 17 November 2011

kisah

Allah SWT kembali menampakkan kekuasan-Nya (ayaturrahman) melalui sebuah karamah kejadian ajaib. Perkara di luar nalar manusia. Setiap muslim hendaknya mencermati, mengambil pelajaran. Sebagai bekal menguatkan langkah dalam menjalani kehidupan.
syahid1 (Subhanallah) Keajaiban Yang Menakjubkan Di Gaza
Perang di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Karamah Allah turun untuk menolong orang yang membela agamanya. Itu yang dialami oleh mujahidin Palestina, para syuhada Gaza. berikut data-datanya:
syahid2 (Subhanallah) Keajaiban Yang Menakjubkan Di Gaza
Kita awali dari Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:
“Syuhada yang meninggal berhari-hari, bahkan berminggu-minggu masih meneteskan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat terkejut…”
Subhanallah….
Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, darahnya masih segar.”
KaramahQuranGAZA (Subhanallah) Keajaiban Yang Menakjubkan Di Gaza
syahid6 (Subhanallah) Keajaiban Yang Menakjubkan Di Gaza
Beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza memberi kesaksian:
Dr Hisam Az Zighah memberi kesaksian itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Kepada wartawan Hisam menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim.
Saat itu datang seorang mujahidin yang menderita luka di rumah sakit As Syifa’. Dokter dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut.
Ada lagi pengakuan Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza:
“Saya dan beberapa mujahidin mengintai tank-tank Israel. Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari langit membantu kami. Mendadak turunlah awan tebal menyelimuti wilayah kami. Kami menyelinap di antara puluhan tank-tank itu tanpa diketahui oleh musuh. Anehnya tidak terlacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki tank-tank itu, akibatnya 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka.”
Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza, turunlah hujan lebat di wilayah itu saja. Pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya..
Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap dengan sekelompok mujahidin:
“Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin dari kami telah memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan tewasnya tentara Israel. Mendengar serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang.”
syahid8 (Subhanallah) Keajaiban Yang Menakjubkan Di Gaza
Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah menuturkan:
“Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui.” Al Baqarah:154. Mereka para syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya dan sebelum orang-orang shaleh di dalam Al Qur’an. Allah swt. berfirman:
“Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik teman.” An Nisa’:69-70.
Beliau menambahkan bahwa “Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikroba dan cacing tanah.”
Wangi semerbak serasa minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam, Muhammad Abu Sya’r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel. Bau harum itu tercium oleh orang yang menemukannya. Kabar kesyahidannya tersebar ke pelosok masjid.
Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.
Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki kami. Kami katakan:
“Kenapa kalian melakukan ini, kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom.”
Salah seorang tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.”
Ada juga tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel, ia mengatakan kehilangan penglihatan karena seorang pemuda, melemparinya dengan segenggam debu. Pemuda itu berbaju putih. Seketika itu buta.
Tentara Israel lainnya menceritakan, bahwa mujahidin memberikan perlawanan memancing mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.
Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri. Bingung, tidak ditemukan dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.
Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir, menyerang danmenghilang, laksana ditelan bumi.
Demikian, Allah SWT telah menampakkan ayat-ayatnya, melalui para pejuang yang ikhlas dan taat. Allah pasti selalu memberi perindungan kepada hamba-hamba- Nya yang membela agamanya. Janji Allah datang bersama kesabaran. Allah tak akan mengingkari janjinya.

kisah

Mukjizat-mukjizat Allah di Palestina

Tentara Israel diselimuti rasa ketakutan. Mujahid yang syahid memancarkan bau
kasturi
Aneh bin ajaib, meski tiap hari dibunuhi tentara Israel, pejuang-pejuang
Palestina tak pernah habis. Ibarat hilang satu tumbuh seribu, begitu seterusnya.
Mereka juga tak pernah surut semangat juangnya, meski hampir hari dijatuhi bom
dan rudal.
Kota Jenin menjadi saksinya. Kota yang terletak di Tepi Barat itu dibombadir
Israel sebulan lalu. Ratusan rudal yang dilepaskan pesawat-pesawat tempur dan
tank-tank Zionis, menghantam kota yang menjadi penampungan pengungsi rakyat
Palestina itu. Hanya bersenjata AK 47 dan M 16, para pejuang Palestina
memberikan perlawanan sengit.
Ratusan warga sipil dan anak-anak menjadi korban —sesuatu yang sebenarnya
dilarang PBB— akibat serangan brutal itu. Tetapi di pihak Israel bukan tidak ada
yang mati. Tidak kurang dari 24 orang pasukan Israel tewas, dan 130 lainnya
cedera. Itu yang diakui Israel. Tentu jumlah sebenarnya jauh lebih besar. Israel
tidak mau menyebutkan jumlah korban pastinya, karena akan menjatuhkan moral
tempur pasukannya. Buktinya, Panglima Perang Zionis, Shaol Mofaz akhirnya harus
mencopot perwira yang memimpin penyerangan Jenin, karena dianggap gagal.
Rupanya, ada kejadian-kejadian aneh di Palestina, yang menyebabkan perlawanan
mereka tidak pernah mengendor. Keanehan itu, diantaranya dituturkan Abu al
Barraa, salah seorang pimpinan Hamas. “Wahai saudaraku yang aku cintai,”
katanya, “demi Allah sesungguhnya kami telah menyaksikan pasukan Zionis Israel
meninggalkan persenjataan mereka, lari terbirit-birit ketakutan. Banyak dari
mereka yang terbunuh dari peluru para mujahidin yang keluar tanpa ditembakkan.”
Salah seorang tentara Israel yang lari itu, kepada pers mengaku ketakutan.
Mereka menyaksikan postur pasukan yang buas luar biasa bukan dari bangsa
manusia. Beberapa sumber Israel mengungkapkan, rasa takut itu menyelimuti setiap
pasukan saat hendak memasuki Jenin. Salah seorang pasukan cadangan Israel
mengatakan, “Kami melaksanakan tugas ini karena memang wajib, tidak ada yang
senang berperang di sini. Kondisi di sana memang menyeramkan sekali.” Bahkan ia
berharap, dunia internasional menekan pemerintahan Ariel Sharon. “Apakah tekanan
terhadap pemerintahan (Sharon) telah dilakukan, agar menarik mundur pasukannya?
Berapa hari lagi kita harus bertahan di sini?” kata tentara itu ketakutan.
(almujtama’, 13/4/2002)
Apakah keanehan-keanehan itu pertanda Allah telah menurunkan bala tentaranya,
seperti apa yang tercantum pada al-Qur’an Surat At Taubah 26: “Dan Allah
menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana
kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang
yang kafir.”
Yang jelas ketika tentara Israel yang brutal itu dilanda ketakutan, keadaan
sebaliknya justru dialami para mujahidin. Meski melawan musuh yang didukung
Amerika Serikat, semangat tempur para mujahidin tak pernah kendor. Tak lain,
karena mereka berperang di atas lambaran tauhid, ala at tauhid `isynaa wa min
ajli at tauhiid namuut (di atas rel tauhid kami hidup dan untuk tauhid kami
mati).

Jenggot Memanjang
Ada kisah lain yang tidak kalah harunya dengan turunnya para malaikat di kota
Jenin. Ja’far Raihan terperanjat saat membongkar kuburan saudara kandungnya yang
telah 100 hari syahid. Adiknya bernama Muhammad dan Ashim Raihan. Mereka berasal
dari daerah Tel Janub (Bukit Selatan) di wilayah Nablus.
Ja’far terkejut saat menggali kuburan adiknya Muhammad Raihan pada 18/2/2002.
Dia mencium harum semerbak kasturi yang mengalir deras dari liang lahat dan
jasad Muhammad. Wangi kasturi keluar saat diangkatnya papan lantai kuburannya.
Harum wangi seperti ini juga menyentuh ibunya Muhammad Farhat, yang syahid pada
usianya yang masih belia, 17 tahun. Farhat seorang anggota Brigade al Qassam.
Remaja belia ini telah merelakan dirinya menjadi eksekutor istisyahadiyah (bom
syahid). Ia berhasil melewati berbagai pos penjagaan tentara Israel, lalu
meledakkan dirinya. Bom itu kemudian menyambar beberapa tentara Israel, dan
mereka semua tewas.
Begitu Farhat syahid, ibunya mencium bau wangi kasturi yang menyengat di
rumahnya. Si ibu yakin, itu pertanda bahwa anaknya telah berhasil meraih apa
yang telah dicita-citakan setiap mujahid, menggapai syahadah (mati syahid).
Kembali kepada kisah Muhammad. Menurut penuturan Ja’far, ia lebih heran lagi
ketika meraba darah segar yang mengalir dari tubuh Sang Adik. Jasad itu terasa
hangat seakan-akan ia masih hidup. Ja’far serasa ingin membangunkan adiknya dari
tidur indah itu. Disaksikan orang banyak, ia kemudian menghapus keringat dari
kening adiknya. Dan yang paling menakjubkan lagi, kata Ja’far, sebagai keagungan
para syuhada bahwa jenggotnya Muhammad terus memanjang tumbuh. Menyaksikan itu,
keluarga dan yang hadir terus bertakbir, “Allahu Akbar…. Allahu Akbar…
Allahu Akbar…!
Bersyukurlah kepada Allah atas kemuliaan-Nya bagi para syuhada. Mereka hanya
tidur bagai tidurnya seorang pengantin yang tenang. Ini hanya sekelumit kisah
tanda-tanda kebesaran Allah swt yang terjadi di medan Jihad Palestina.
Sesungguhnya mereka, para syuhada itu, hidup dan mendapatkan rezeki dari sisi
Allah. “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan
Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi
kamu tidak menyadarinya.” (Al Baqarah: 154)• (AD Basyori, Bahrul dan Bas)