Rabu, 20 Juli 2011

alangkah liciknya musuhku ini....

"Jadilah berbuah dan berkembang biak" adalah perintah pertama dalam Yudaisme. Anak-anak berada di pusat visi Yahudi kehidupan keluarga. Saat ini Israel terus menempa anak-anak mereka untuk menjadi penerus tongkat estafet Yahudi. Dipundak mereka lah jalan Yahudi untuk menguasai dunia akan diemban. Termasuk menyambut sang mata satu, yakni Al Masihud Dajjal.
Israel adalah salah satu Negara yang sangat serius terhadap anak. Bisa dikatakan masa depan Israel akan sangat bergantung kepada anak-anak Israel itu sendiri. Maka itu tak heran, jika C. Robb mengatakan, “When you into the eyes your children, you can see the future of Israel”.
Hal ini pun diamini oleh Israel Children Centre (ICC), sebuah lembaga sosial Anak terbesar Israel sejak tahun 1976. Di situsnya, israelchildren.org, dituliskan bahwa program-program ICC seperti pengembangan diri, penempaan fisik, sosial dan lain sebagainya, akan membantu masa depan Israel yang lebih cerah, “they help guarantee a bright future for the State of Israel.”
Perhatian Israel kepada seorang anak memang perintah Talmud. Kitab rasis itu menerangkan peran penting orangtua Yahudi dalam menjaga millah anaknya. Tugas ini dilakukan tidak hanya oleh seorang ibu, tapi juga ayah. Maka itu ada sebuah ayat Talmud yang menerangkan peran seorang ayah dalam memainkan pendidikan anak.
Seorang ayah harus berhati-hati untuk menjaga anaknya dari kebohongan, dan ia harus selalu menjaga firman-Nya kepada anak-anaknya. (Talmud Sukkah 46b)
Dalam mazhab Hasidik pun ada sebuah riwayat ketika seorang ayah pernah datang ke Baal Shem Tov (Pemimpin Mazhab Hasidik Yahudi) dengan membawa suatu masalah seputar anaknya. Ia mengeluh bahwa anaknya meninggalkan ajaran moralitas Yahudi dan bertanya kepada rabbi Baal Shem Tov langkah apa yang harus ia lakukan. Maka, Baal Shem Tov pun menjawab: "Lebih cintai lagi anakmu."
Artinya, anak adalah investasi terbesar dalam millah Yahudi dalam mewujudkan titah kejayaan Israel dalam suatu masa. Oleh karenanya, dalam perkembangan terakhir, tercatat ada tren dimana lembaga-lembaga anak mulai menjamur di Israel.
Selain ICC, salah satu lembaga yang concern menangani anak Yahudi Israel ialah National Council for The Child Israel (NCCI). NCCI didirikan pada tahun 1979. Jika ICC bergerak pada ranah sosial dan pendidikan, maka NCCI lebih begerak pada bidang penjagaan hak anak-anak Yahudi. Mereke banyak terjun dalam praktik lobi dan pengawas kebijakan Israel tentang hak-hak anak-anak Yahudi baik dalam segi pendidikan maupun masa depan.
Selain NCCI, LSM anak yang fokus terhadap anak-anak Israel dan Yahudi diantaranya seperti Children's Rights Coalition, Civic Forum Institute (CFI), Conscience and Peace Tax International, Defence for Children International - Israel , Early Childhood Resource Centre, Israeli Residential Education and Care Association, Open line for Students , Palestinian Network for Children's Rights, Save The Children USA - West Bank/Gaza Field Office, Spafford Children's Centre, dan masih banyak lagi.
Apa sebenarnya yang menjadi misi dibalik menjamurnya Lembaga-lembaga anak di negara pembuat onar tersebut? Minimal ada dua misi utama dibalik itu semua. Pertama hal ini dilakukan sebagai kaderisasi Israel bagi generasi penerus bangsa Yahudi selanjutnya.
Kedua, ini dilakukan sebagai pengalihan isu bahwa Israel selama ini sangat memperhatikan hak-hak seorang anak. Hal ini akan berdampak pada pandangan dunia terhadap Israel tentang kiprahnya, menjaga masa depan seorang anak, termasuk juga anak muslim Palestina.
Padahal pada kenyataannya, hal itu tidak lah benar. Israel diam-diam mengorganisir anak-anak Israel untuk melakukan psy war terhadap anak-anak muslim Palestina dan dunia Arab pada umumnya. Hal inilah yang pernah terjadi pada tahun 2006 ketika Israel mengumpulkan anak-anak Yahudi di tengah lapang dan menuliskan kata-kata di roket militer Zionis sebelum melesat ke Palestina dan Libanon. Sambil tersenyum, bocah-bocah thaghut itu menulis:
Dear Lebanese, Palestinian, Arab, Muslim kids.
Die with love
Yours,
Israeli Kid

Israel pula yang menggorganisir bocah-bocah Yahudi untuk ikut melakukan aksi demo menentang perkawinan campur antara orang Yahudi dan non Yahudi serta menghina kaum non Yahudi dengan sumpah serapah. Mereka pun kerap mem-blow up pertemuan antara anak-anak Israel dengan anak Palestina untuk menutupi fakta seakan-akan mereka adalah bangsa yang baik dan menghargai orang lain.Padahal pertemuan itu hanyalah bagian dari pengalih isu dan tidak sebanding dengan apa yang telah mereka doktrinkan kepada anak-anak untuk menebarkan perang kepada Islam dan juga jutaan anak Palestina yang mereka bunuh.
Kita tentu masih ingat, pada tahun 2008 dimana Israel membabi buta membantai anak-anak Palestina. Ketakutan itu dilakukan Israel semata-mata karena anak muslim Palestina adalah bom waktu yang akan menghancurkan dan menghapus mereka dari muka bumi.
Kita ketahui bersama, bahwa pada bulan suci Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pernah melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Al Qur’an. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz itu adalah "kenyataan pahit" bagi Yahudi yang akan menjadi malapetakan bagi Israel. Jika dalam usia semuda saja mereka sudah menguasai Al Qur’an, bayangkan bagaimana 20 tahun lagi, bahkan 10 tahun lagi akan berbondong-bondong mendatangi Yahudi dengan serentetan senjata di tangannya. Itulah yang berkecamuk dalam pemikiran para bajingan-bajingan Israel.
Seperti yang pernah mereka lakukan dengan memenjarakan 13.000 anak-anak Palestina pada tahun 1989. Mereka pun disiksa dan diabaikan hak-haknya. Semakin keras tangisan anak Palestina, maka semakin brutal mereka menyiksa.
Hal ini dilakukan pasca meletusnya Intifdha pertama tahun 1987 dimana Pemuda-pemuda Palestina melakukan aksi balas dendam atas syahidnya enam anak Palestina oleh tentara thaghut Israel. Bayangkan bagaimana takutnya tentara thaghut Israel hanya dilawan oleh enam palestina, bagaimana dengan seratus, seribu, bahkan sejuta.
Maka itu tidak akan pernah ada kata berhenti untuk melawan agresi Zionis Israel. Kita adalah bangsa mulia yang sudah dijanjikan menang oleh Allah dalam melawan Yahudi. Dan yakinlah, cepat atau lambat, anak-anak Muslim Palestina akan menjadi martir dan siap membunuh Israel selama mereka masih duduk di Palestina.
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”(QS. Al Anfal: 9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar