Rabu, 29 Juni 2011
apa tak kenal Palestina. Negeri tersubur dengan darah syuhada. Sesubur minyak pohon zaitun, yang tumbuh di seantero negeri ini. Lebih dari tujuh dekade ( sejak tahun 1948 ) kafilah syuhada terus bertambah panjang, tiada henti di negeri para Nabi.
Berlembar-lembar cerita seputar syuhada, luka, duka, nestapa, air mata …. Ada yang tersimpan dan tercatat. Namun, jauh lebih banyak lagi yang tercecer. Hanya tercatat pada lembaran Mahkamah Ilahi.
Di antara jejak perjuangan Palestina yang terabadikan adalah sepak terjang Faris Audah. Bocah Palestina berusia 11 tahun ini dengan gagah melempari tank Israel dengan batu dalam jarak 10 meter persis di hadapan moncongnya. Tank Israel memang tidak rusak sedikitpun. Tapi bukan itu pesan bocah Palestina kepada Israel dan dunia. Pesannya adalah “Hanya ada satu kata: Lawan.”
mereka (anak-anak Palestina) harus tampil ke gelanggang perjuangan melawan penjajah Zionis Israel yang didukung Amerika Serikat (AS) karena orang tua mereka berada di penjara-penjara Zionis Israel, pemimpin-pemimpin Arab dan dunia Islam diam “seribu bahasa”, tidak mampu mendobrak blokade atas Jalur Gaza yang telah berlangsung dua tahun lamanya, apalagi mengusir penjajah Zionis Israel dari tanah Palestina, bumi para Nabi.
Foto Faris kini tersebar ke penjuru dunia. Ia menjadi salah satu tonggak perlawanan jihad anak-anak Palestina. Faris tidak sendiri. ‘Adik-adiknya’ pun melakukan langkah-langkah yang sama. Seperti satu kisah nyata lainnya. Sang kakak (5 tahun) diajak berdemo melempar batu oleh adiknya (berumur 3 tahun). Perlawanan Palestina memang tidak main-main.
Berlembar-lembar cerita seputar syuhada, luka, duka, nestapa, air mata …. Ada yang tersimpan dan tercatat. Namun, jauh lebih banyak lagi yang tercecer. Hanya tercatat pada lembaran Mahkamah Ilahi.
Di antara jejak perjuangan Palestina yang terabadikan adalah sepak terjang Faris Audah. Bocah Palestina berusia 11 tahun ini dengan gagah melempari tank Israel dengan batu dalam jarak 10 meter persis di hadapan moncongnya. Tank Israel memang tidak rusak sedikitpun. Tapi bukan itu pesan bocah Palestina kepada Israel dan dunia. Pesannya adalah “Hanya ada satu kata: Lawan.”
Gambar faris Audah
Faris Audah pun menjemput syahadah pada malam harinya. Setelah komandan pasukan Israel memerintahkan menggeledah seluruh rumah untuk menangkap dan menghabisi Audah, sang bocah pemberani. Mereka berfikir panjang; membiarkan Faris tumbuh dewasa adalah memelihara bom waktu bagi Israel. Faris berpotensi menjadi sosok pejuang handal, seperti Imad Aqil, Yahya Ayyasy dan Mahmud Abu Hannud.mereka (anak-anak Palestina) harus tampil ke gelanggang perjuangan melawan penjajah Zionis Israel yang didukung Amerika Serikat (AS) karena orang tua mereka berada di penjara-penjara Zionis Israel, pemimpin-pemimpin Arab dan dunia Islam diam “seribu bahasa”, tidak mampu mendobrak blokade atas Jalur Gaza yang telah berlangsung dua tahun lamanya, apalagi mengusir penjajah Zionis Israel dari tanah Palestina, bumi para Nabi.
Foto Faris kini tersebar ke penjuru dunia. Ia menjadi salah satu tonggak perlawanan jihad anak-anak Palestina. Faris tidak sendiri. ‘Adik-adiknya’ pun melakukan langkah-langkah yang sama. Seperti satu kisah nyata lainnya. Sang kakak (5 tahun) diajak berdemo melempar batu oleh adiknya (berumur 3 tahun). Perlawanan Palestina memang tidak main-main.
Israel Mulai Bingung Hadapi Pejuang Palestina
Pihak Israel tidak mau menyebutkan berapa pasukan cadangan yang mereka kerahkan untuk mendukung pasukan daratnya di Gaza. Sebelumnya Israel mengklaim telah mengerahkan puluhan ribu pasukan cadangannya untuk menggempur Gaza dari udara, laut dan darat.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam rapat kabinet hari Minggu kemarin mengatakan bahwa militer Israel sudah hampir mencapai tujuan mereka melakukan serangan ke Jalur Gaza. "Israel sudah hampir mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perang ini," kata Olmert.
Namun mantan penasehat keamanan nasional Israel, Giroa Eiland mengungkapkan bahwa telah terjadi perdebatan di pemerintahan dan pejabat keamanan Israel soal pernyataan Olmert bahwa Israel sudah hampir mencapai tujuannya mengobarkan perang di Jalur Gaza.
"Pertanyaan pentingnya, bagaimana menyimpulkan dan menyelesaikan misi ini. Sepanjang yang saya pahami, salah satu alasan mengapa opsi militer kemungkinan akan diperpanjang, karena Israel sedang mencari solusi atas situasi yang tengah terjadi," kata Eiland.
Israel nampaknya terjebak dalam perang yang telah dikobarkannya sendiri. Israel frustasi karena setelah dua minggu lebih membombardir Gaza dengan persenjataan canggih, tetap tidak bisa membungkam perlawanan pejuang Palestina tetapi hanya menimbulkan korban di kalangan warga sipil Palestina yang tak berdosa.
Memasuki pekan ketiga serangan brutal Israel ke Jalur Gaza, jumlah warga Palestina yang gugur syahid mencapai lebih dari 900 orang dan 4.000 orang lainnya luka-luka.
Tahukah Anda: Mengapa Zionis-Israel Ngotot Hancurkan Masjid Al-Aqsha?
Selasa, 6 Februari 2007, Zionis-Israel telah secara terang-terangan memulai proyek penghancuran Masjidil Aqsha yang merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia.
Jika sebelumnya kaum Zionis ini melakukan hal tersebut secara diam-diam, bahkan menyangkalnya dengan berbagai dalih, namun di hari kedua bulan Februari ini mereka telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka memang berniat menghancurkan masjid yang pernah menjadi kiblat pertama bagi kaum Muslimin.
Upaya Zionis-Israel untuk menghancurkan Masjidil Aqsha sudah lama diketahui dunia. Keinginan mereka untuk membangun kembali Haikal Sulaiman (The Solomon Temple), di atas reruntuhan Masjidil Aqsha juga telah menjadi rahasia umum. Hanya saja, apa dasar ideologi dan maksud-maksud tersembunyi di balik penghancuran Masjidil Aqsha dan pendirian Haikal Sulaiman tersebut, hal ini masih menjadi pertanyaan besar.
Klaim Sepihak
Haikal Sulaiman diyakini dibangun tahun 960 SM oleh Nabi Sulaiman a.s, 370 tahun kemudian bangsa Babylonia menginvasi Yerusalem dan menghancurkan kuil tersebut.
Setelah itu, tentara Persia yang dipimpin Cyrus merebut Yerusalem dari tangan Babylonia dan membangun kembali Haikal Sulaiman.
Tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Yerusalem dan menghancurkan kembali Haikal Sulaiman rata dengan tanah.
Abad demi abad terus berjalan, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk membangun kembali Haikal Sulaiman terus terpelihara dengan baik di dalam memori bangsanya.
Ketika gerakan Zionisme Internasional menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, memori ini menemukan momentumnya dan Theodore Hertzl menyerukan agar semua Yahudi Diaspora berbondong-bondong memenuhi Tanah Palestina yang disebutnya sebagai Tanah Perjanjian.
Atas klaim sepihak, kaum Zionis ini mengatakan bahwa di bawah tanah Masjidil Aqsha inilah Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidil Aqsha dan kemudian membangun kembali Haikal Sulaiman di atasnya.
Bagi kaum Zionis, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari dunia. Bukan Makkah, bukan pula Vatikan. Haikal Sulaiman-lah pusat seluruh kepercayaan dan pemerintahan segala bangsa. Keyakinan ini bukanlah berangkat tanpa landasan.
Dalam keyakinan Yudaisme yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari nanti seorang Messiah (The Christ) akan mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia.
Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina. Namun hal ini menjadi perdebatan utama di kalangan Yahudi yang pro-Zionis dengan yang anti-Zionis.
Bagi yang pro-Zionisme, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang menolak Zionisme, bagi mereka, Messiah sendirilah yang akan datang dan memimpin pembangunan kembali Haikal Sulaiman yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).
Mengenai benar tidaknya lokasi bekas reruntuhan Kuil Sulaiman tepat berada di bawah Masjidil Aqsha, para sejarawan masih berbeda pendapat. Beberapa peneliti bahkan meyakini bahwa wilayah bekas berdirinya Kuil Sulaiman tersebut sesungguhnya berasa di luar kompleks Masjidil Aqsha sekarang ini.
Sejak menjajah Yerusalem di tahun 1967, kaum Zionis selalu berupaya merusak Masjidil Aqsha. Tahun 1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya membakar Masjid ini. Mereka juga terus melakukan penggalian di bawah tanah Masjidil Aqsha dengan alasan tengah melakukan riset arkeologis.
Belum cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali, mereka juga mengalirkan air dalam jumlah besar dengan tujuan menggoyahkan kekuatan tanah di bawah masjid agar pondasi masjid menjadi rapuh. Akibatnya sekarang ini banyak pondasi masjid yang sudah rapuh dan jika ada gempa bumi sedikit saja maka bukan mustahil Masjidil Aqsha bisa runtuh.
Sekarang, tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Mereka tidak lagi mengeluarkan dalih macam-macam. Apakah ini merupakan tanda bahwa mereka sudah yakin bahwa sebentar lagi Messiah yang dinanti-nantikan akan segera hadir?
Hari Akhir
Menyongsong berdirinya Kuil Sulaiman, ‘Presiden’ Zionis-Israel Moshe Katsav melayangkan sepucuk surat kepada Perdana Menteri Vatikan yang berisi permintaan agar Tahta Suci Vatikan mengembalikan seluruh harta karun dan benda-benda berharga yang kini memenuhi kompleks Tahta Suci kepada mereka.
Kaum Zionis masih ingat betul, ketika di tahun 70M, pasukan Romawi menyerbu Yerusalem dan memboyong banyak harta karun dari Kuil Sulaiman dan membawanya ke Vatikan.
Jika harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak.
Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.
Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun.
Masalahnya, daerah ini sekarang belum bisa dijajah Zionis-Israel seperti wilayah Palestina lainnya. Kaki Bukit Zaitun masih berada di tangan yang berhak, yakni di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.
Memperdaya Pemeluk Kristen
Guna mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka juga memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin. Untuk memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai Talmud ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau Injil Darby.
Bahkan Injil versi King James sebagai Injil resmi Barat pun demikian. Sebab itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani seolah sama sebangun dengan kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak ayat-ayat Talmud, kaum Yahudi ini begitu keras permusuhannya terhadap Kristen dan Yesus.
Keyakinan Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali ke muka bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan seutuhnya. Kaum Yahudi menggiring opininya bahwa Maranatha tidak akan terjadi sebelum Haikal Sulaiman berdiri kembali di Yerusalem.
Kesamaan pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan ulah kaum Zionis yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang Kristen ini telah terbius dengan retorika dan racun Zionis sehingga tidak bisa bersikap kritis dan mereka lupa bahwa salah satu agenda utama Zionis ini adalah juga meruntuhkan Tahta Suci Vatikan dan memindahkannya ke Yerusalem.
Dari sisi hukum internasional, upaya penghancuran Masjidil Aqsha juga tidak bisa dibenarkan. Berdasarkan Resolusi DK-PBB Nomor 242 dan beberapa resolusi lainnya, rezim Zionis Israel wajib melindungi masjid ini dan menuntut Zionis agar mundur dari seluruh wilayah Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada penduduk aslinya yang tak lain adalah rakyat Palestina. Namun dalam tataran praktek, resolusi ini tidak dijalankan.
Menurut keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas singgasana Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi untuk memerangi siapa pun yang tidak mau tunduk pada The New World Order, yakni si Yahudi itu sendiri.
yahudi menguasai perekonomian indonesia
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [At Taubah 28]
Saat itu perekonomian kota Mekkah dipegang oleh orang2 kafir. Namun Allah memerintahkan Nabi agar mengusir orang2 kafir dari Mekkah.. Ummat Islam takut bahwa perekonomian terganggu dan mereka jadi miskin. Karena itu turun ayat tsb.
Saat ekonomi dikuasai orang kafir, mereka justru memiskinkan kita. Segala kekayaan alam kita dirampas sehingga meski negeri kita kaya, tapi rakyat kita miskin. Inginkah kita terus seperti itu?
Arab Saudi, Iran, Qatar, Kuwait, Malaysia yang lebih independen dari Indonesia kenyataannya lebih makmur daripada Indonesia.
Sebetulnya dominasi Yahudi AS di Indonesia sudah sangat kental.
Cuma umat Islam saja banyak yang tidak sadar atau tidak tahu.
Dari link2 di bawah, ternyata perusahaan2 migas asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Rockefeller ini ditengarai sebagai Yahudi dan pemikirannya sejalan dengan Zionis. Perusahaan2 “Yahudi AS” (jika berita link di bawah benar) menguasai 90% migas di Indonesia.
Freeport di mana mantan Menlu AS Henry Kissinger menguras emas, perak, dan tembaga Papua mendapatkan puluhan trilyun (dan mungkin sebetulnya ratusan trilyun) per tahun dari kekayaan alam Indonesia. Hebatnya sekali, untuk mendapat 10% saham perusahaan tsb Indonesia harus bayar mahal. Padahal mereka mendapatkan tanah milyaran meter per segi berikut emas, tembaga, perak secara “Gratis” dari Indonesia.
Negara-negara lain seperti Malaysia, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Venezuela, Iran, Norwegia, dsb cukup waras untuk menguasai kekayaan alam mereka lewat BUMNnya sehingga rakyat mereka makmur sejahtera.
Pimpinan pertama IMF Camille Gutt, seorang Yahudi. Begitu pula dengan pimpinan IMF sekarang (2010), Dominique Strauss-Kahn.
Pimpinan pertama Bank Dunia Eugene Meyer dan juga kebanyakan pimpinan WB serta yang sekarang (Robert P Zoellick) adalah Yahudi.
Dengan menguasai hak mencetak kertas jadi uang, mereka paksa dunia menjual BUMN2 dan kekayaan alam yang dikelola untuk mereka kuasai melalui program PRIVATISASI. Hendaknya ummat Islam serta tokoh-tokoh Islam menyadari hal ini. Jika tidak, kekayaan alam dan ekonomi ummat Islam berpindah dari ummat Islam ke tangan Zionis Yahudi.
Pimpinan pertama Bank Dunia Eugene Meyer dan juga kebanyakan pimpinan WB serta yang sekarang (Robert P Zoellick) adalah Yahudi.
Dengan menguasai hak mencetak kertas jadi uang, mereka paksa dunia menjual BUMN2 dan kekayaan alam yang dikelola untuk mereka kuasai melalui program PRIVATISASI. Hendaknya ummat Islam serta tokoh-tokoh Islam menyadari hal ini. Jika tidak, kekayaan alam dan ekonomi ummat Islam berpindah dari ummat Islam ke tangan Zionis Yahudi.
Perusahaan rokok Phillips Morris (pemegang rokok Marlboro dan Sampoerna) juga mengeruk ratusan trilyun rupiah dari rakyat Indonesia.
Freeport Mc Moran juga ternyata satu perusahaan Yahudi yang mengeruk emas, perak, dan tembaga di Papua. Henry Kissinger, mantan Menlu AS, yang merupakan salah satu Direkturnya. Diperkirakan dari gunung Grassberg saja, Freeport bisa mendapatkan US$ 50 milyar (Rp 500 trilyun!). Perusahaan pertambangan lainnya adalah Rio Tinto, BHP Billiton, dsb.
Dari link di bawah saya lihat ummat Kristen ada yang menyadari bahwa Yahudi dengan kekuatan bisnisnya menghancurkan perusahaan2 Kristen.
Saya pelajari sekilas Presiden Bank Dunia, ternyata (apakah kebetulan?) mayoritas Yahudi semua dari Presiden pertama Eugene Meyer, hingga presiden2 terakhir seperti: Lewis T. Preston, James Wolfensohn, Paul Wolfowitz, Robert Zoellick.Ada pun John J McCloy dan Robert McNamara meski bukan Yahudi namun sangat dekat dengan Zionis Yahudi. Bahkan McNamara-lah yang menjerumuskan AS ke dalam perang Vietnam. Beberapa dari Presiden Bank Dunia tersebut terlibat aktif di bidang politik. Paul Wolfowitz sebagai contoh adalah zionis Yahudi ekstrim yang menjerumuskan AS ke dalam perang Iraq.
http://en.wikipedia.org/wiki/World_Bank_Group
President Bank Dunia:
* Eugene Meyer (June 1946–December 1946) – Yahudi
* John J. McCloy (March 1947–June 1949)
* Eugene R. Black, Sr. (1949–1963) – Yahudi
* George D. Woods (January 1963–March 1968) – Yahudi
* Robert McNamara (April 1968–June 1981)
* Alden W. Clausen (July 1981–June 1986) – Yahudi
* Barber Conable (July 1986–August 1991) – Yahudi
* Lewis T. Preston (September 1991–May 1995) – Yahudi
* James Wolfensohn (May 1995–June 2005) – Yahudi
* Paul Wolfowitz (1 June 2005–June 2007) – Yahudi
* Robert Zoellick (1 July 2007–Present) – Yahudi
Bahkan ternyata pimpinan pertama IMF, Camille Gutt, ternyata seorang Yahudi. Begitu pula dengan Managing Director IMF yang sekarang (2010), Dominique Strauss-Kahn.
Ternyata keluarga Rothschild menguasai Bank Sentral Inggris sementara Bank Sentral AS, Federal Reserve Bank, dikuasai oleh keluarga Rothschild dan Rockefeller. Dengan menguasai Bank Sentral Inggris dan AS, mereka menguasai uang dunia.
Dengan jumawa Amschel Rothschild berkata di Frankfurt, “Let me issue and control a nation’s money, and I care not who writes the laws.” “Biarkan saya mengeluarkan dan mengawasi uang satu negara, dan saya tidak akan peduli siapa yang menulis hukumnya.”Bahkan Bank Sentral Indonesia, BI, sekarang diswastanisasi sehingga lepas dari pemerintah berdaulat hasil pilihan rakyat. BI “bekerjasama” dengan lembaga keuangan dunia seperti IMF dan World Bank yang jelas-jelas dikuasai Yahudi. Jadi pemerintah pilihan rakyat sudah tidak berdaulat lagi terhadap BI, sementara Yahudi melalui IMF dan World Bank serta Perbankan dan Sekuritas yang mereka miliki justru punya pengaruh terhadap BI.
Dari tulisan di bawah, kaum Yahudi dari keluarga Rostchild mengenalkan Fiat Money pada tahun 1971. Uang kertas yang tidak didukung cadangan emas/perak. Sebelumnya, uang AS selalu diback-up dengan emas/perak (credit money) sehingga nilainya jelas.
Dengan dihapusnya dukungan emas, maka nilai Dollar AS tergantung pada “Pelaku Pasar Uang.” Nilai uang berubah-rubah setiap hari. Agar nilai uang kertas “stabil” para pemerintah melalui Bank Sentral mengeluarkan bunga seperti “Fed’s rate” atau SBI misalnya 7,5% per tahun. Jadi seandainya kaum Yahudi tersebut mengumpulkan uang Rp 1000 trilyun melalui Bank atau Sekuritas yang mereka miliki, maka mereka dapat Rp 75 trilyun dari hasil bunga/riba tersebut.
Krisis Moneter di tahun 1998 yang menyebabkan nilai rupiah jatuh dari Rp 2.400/1 US$ ke Rp 16.700/1 US$ hanya dalam beberapa bulan oleh spekulan valas Yahudi dengan George Soros menunjukkan pengaruh kuat kaum Yahudi di Indonesia. Bahkan saat ini George Soros bertemu dengan Wapres Boediono yang dulu menjabat sebagai Direktur BI di era Soeharto. Jatuhnya mata uang Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Korsel menunjukkan bahwa di negara tersebut juga dipengaruhi kekuatan Yahudi Soros cs. Perubahan kebijakan nilai tukar dari fixed rate (rupiah dipatok tetap terhadap dollar) menjadi floating rate menjadi peluang bagi Soros cs untuk berspekulasi dengan valas. Nilai rupiah jadi berubah-rubah setiap hari tergantung nilai yang diberikan oleh Soros cs.
Pasar Saham/Bursa Saham juga memungkinkan orang-orang Yahudi yang bergerak di bidang Sekuritas / investment manager untuk membeli saham-saham BUMN yang diprivatisasi.
Mungkin ada yang berkata ini Teori Konspirasi/Paranoid. Tapi beberapa link seperti Wikipedia, menurut saya cukup valid.
Senin, 27 Juni 2011
Kisah di sebuah serambi Mushallah
Mullah Muhammad Umar
Mullah Muhammad Umuar Mujahid -Hafizahullah-
Lalu ia memberikan buku itu kepada seorang siswa yang duduk paling dekat dengannya dna meminta siswanya itu untuk membaca dengan suara yang lantang agar bisa terdengar oleh kawan-kawannya yang lain. Anak muda itu menerima buku dengan santun dann antusias. Dia terlihat sangat senang mendapat tugas dari Mulla. Lalu, dia mulai membuka indeks buku dan memilih judul “Kisah sampainya Usamah bin Ladin ke Afghanistan dan perjuangannya bersama Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar Mujahid”. Lalu dia memulainya dengan membaca Basmallah dan memuji Allah SWT, kemudian dia membaca buku itu keras-keras:
“Di bulan Muharram 1417 H, Usamah tiba di Kandahar. Ia diusir karena kesungguhannya dalam menolak bergabung untuk memberhalakan Amerika. Dia memutuskan untuk memerangi Amerika, namun dia tidak menerima respon yang baik dari rakyatnya kecuali beberapa orang saja dan juga beberapa orang dari negara lain yang ingin bergabung dengannya...namun kondisi mereka semua lemah dan tak berdaya.
Lalu, Usamah berusaha mendekati para pemimpin Arab, meminta pertolongan dan jaminan tempat tinggal hidup yang aman baginya dan pengikutnya untuk mempersiapkan perang terhadap Amerika.
Suatu hari, ia mendengar rencana penerapan undang-undang Syariah Islam di Sudan. Oleh karena itu, dia mengutus seseorang untuk menemui 'Sang Raja' Sudan meminta jaminan atas tempat hidup yang aman baginya dan pengikutnya.
'Raja' itu mengatakan, “Pintu selalu terbuka dan negeri kami milik siapa saja... silahkan datang sebagai seorang tamu terhormat... simpanlah kekayaan anda di sini dan jika anda berkenan, bergabunglah dengan Jihad kami, memerangi pemberontak Sudan yang dipimpin oleh John Garang."
Usamah sangat bahagia mendengar jawaban tersebut dan ia segera bersiap-siap untuk hijrah ke Sudan. Lalu, ia tinggal di sana dan mendirikan berbagai Mu’askar (Kem Tentara) dan melatih Mujahidin bersama para pejuang 'Sang Raja', dan mereka bahagia di sana waktu itu... bersamaan dengan berkembangnya negara tersebut, jalan-jalan diperbaiki, pasar-pasar direnovasi, dan negara tersebut menjadi lebih sejahtera.
Suatu hari, Amerika mendesak 'Sang Raja' dan mengatakan, “Usirlah mereka dari negara anda”. 'Sang Raja' mengiyakan, "Baiklah. Perintah anda sangat kami hargai, dalam rangka membuat kesenangan anda."
'Sang Raja' kembali menemui Usamah dan mengatakan padanya: "Pergilah dari negara kami... !!!” Usamah menjawab, “Bukankah kita telah berjanji untuk berjihad bersama?”
'Sang Raja' menjawab, “Benar... Tetapi hanya Jihad melawan John Garang, bukan Amerika.” Usamah yang dijawab, “Sejak dulu, saya justru bermaksud untuk menghancurkan Amerika dan semua sekutunya."
'Sang Raja' menimpali, "Kita tidak memiliki kekuatan... tolong pergi dari negeri kami."
Mulla memberi tanda pada muridnya, yang begitu tenggelam dalam bacaannya, untuk berhenti. Mulla hendak memberikan sedikit penjelasan. Mulla mengatakan:
“Dalam kasus Usamah tadi, nyata sekali bahwa Sudan lebih takut pada Amerika daripada Allah SWT, dan pada waktu itu Sudan bingung karena dengan diusirnya Usamah pergi, maka kekayaan Usamah yang telah menopang perekonomian Sudan pun akan lenyap. Namun ketakutan 'Sang Raja' Sudan terhadap Amerika rupanya lebih besar daripada keprihatinannya terhadap warganegaranya sendiri, yakni dengan memilih mengusir Usamah demi menyenangkan Amerika, meskipun Amerika tidak senang pada 'Raja' Sudan, sehingga 'Sang Raja' dipaksa lengser dari jabatannya dan diganti oleh John Garang.”
Kemudian Mulla berkata, “Sekarang... lanjutkan, Nak!"
Pemuda yang terlena dalam penjelasan Mulla terkejut dan dengan cepat mencari baris terakhir yang telah dibacanya... Lalu, dia melanjutkan bacaannya, “Usamah harus menemukan orang yang bersedia meyakinkan dan menolongnya dalam menghancurkan Amerika.
Lalu, dia mendengar kembali bahwa Syariah Islam dilaksanakan di Kandahar oleh sebuah komunitas yang menamakan dirinya Taliban. Mereka dituntun oleh seorang laki-laki pemberani bernama Mulla Muhammad Umar Mujahid sebagai seorang Amir. Lalu, Usamah mengirim seorang utusan kepadanya.
Amir Taliban mengatakan: “Mari angkat senjata... dan perangi pemberontak dan pencuri di negeri kami."
Usamah menjawab: “Tujuan kami adalah menghancurkan Amerika.”
Amir menjawab: "Allaahu akbar... Menghancurkan mereka adalah kesenangan kami."
Usamaha berkata: "Jangan hanya kesenangan... Tapi dalam rangka Jihad fii Sabiilillah."
Amir menjawab: "Tentu saja kami adalah para pejuang Jihad dan kami adalah anak-anak yang lahir bersama desing peluru. Perang adalah ibu yang menyusui dan memberi kami makan."
Usama bertanya: "Apakah anda berkenan untuk menyertai saya memerangi tentara salibis?"
Amir menjawab: "Perang dan berdamailah dengan siapapun yang anda inginkah, berhubunganlah dengan siapapun yang anda kehendaki, ambillah apapun dan sebanyak apapun yang anda inginkan dari milik kami, kami tentu akan bersabar dalam perjuangan ini dan kami akan selalu berani untuk maju, sekalipun anda mempersilahkan kami mengarungi benua untuk berperang dengan Amerika, kami jamin, kami akan mewujudkannya bersama anda”
Usamah mengatakan: “Tapi kalian semua sekalian akan ditembak dengan anak panah oleh orang seluruh Arab dan Roma dari arah yang sama.”
Amir menjawab: “Percayalah, semua yang itu tidak akan pernah terjadi kecuali jika al Khaliq menghendaki semua itu terjadi.”
Usamah mengatakan: “Namun Amerika akan datang dan membayar suku-suku yang ada untuk menghentikan anda.”
Amir menjawab: “Allah ialah pelindung kami… sedangkan mereka tidak memiliki satupun pelindung."
Usamah masih belum yakin, dan oleh karen itu ia berkata: “Apakah anda tahu Amerika memiliki pasukan bersenjata yang luar biasa dan juga pedang yang sangat tajam? Mereka akan datang dan menyerbu negara anda."
Amir menjawab: "Ya, kami mengetahuinya, namun kami tidak berbicara layaknya umat Nabi Musa as berbicara pada nabi mereka, "Pergilah bersama Tuhanmu, dan berperanglah kalian berdua, sedangkan kami duduk di sini (dan melihat kalian)." Sungguh, wahai Usamah, kami akan melindungi anda dari sebelah kanan dan kiri, dari depan dan belakang anda, dengan harapan semoga Allah menunjukkan apapun yang membuat hati anda bahagia. Sungguh negara ini belum pernah diserbu oleh tentara mana pun, mereka pasti akan berlari pontang-panting… kecuali angkatan perang Qutaibah”
Usamah mengatakan: “Umat manusia tidak akan pernah mau berteman dengan anda dan seluruh penduduk bumi akan meninggalkan anda.”
Amir mengatakan: “Cukup bagi kami keberadaan Allah, dan jika Dia berkehendak, Dialah yang akan mempersatukan kami dengan penduduk Firdaus di surga kelak.”
Usamah mengatakan: “Mereka akan memboikot anda dan membiarkan anda kelaparan.”
Amir menjawab: “Sungguh hanya Allah Yang Maha Pemberi dan hanya Dia Yang Maha Memiliki Kekuasaan.”
Usamah mengatakan: “Mereka hanya ingin menangkap saya."
Amir menjawab: "Tenanglah... Mereka tidak akan pernah bisa menyentuh anda selama mata kami masih terbuka."
Usamah menjawab: "Berkenankah kalian melindungi saya seperti kalian melindungi anak dan istri kalian?"
Amir menjawab: "Ya, demi Allah. Sebenarnya kami pun akan mengeluarkan mereka dari rumah agar anda bisa tinggal di rumah kami. Darah sebaiknya dibayar dengan darah, begitupun dengan kerusakan. Hantam lawan dan jangan lupa ucapkan Basmallah, Hantam…!!! Kami bersedia mengorbankan anak dan istri kami. Hantam musuh dan berlindunglah di belakang kami, biarkan leher kami tercekik selama leher anda aman. Teruskan perjuangan anda, semoga Rabbul Jabbar selalu bersama dengan kita.”
Tiba-tiba, anak muda berhenti membaca ketika dia mendengar Mulla tersedu menahan tangis. Dia terkejut melihat Mulla berusaha menyeka wajahnya dengan turban dan badannya menggigil ketika ia tak mampu menahan tangis sembari terus-menerus meneriakkan takbir, semua anak muda yang ada di sana diam, tak mampu berbicara sepatah kata pun.
Mulla mulai menyeka kembali sudut matanya yang dipenuhi air mata, dan kemudian berkata, "Saya sudah membaca banyak buku sejarah, tapi selain kisah mereka, saya belum pernah menemukan orang yang begitu saling mempercayai ketika menolong orang lain yang membutuhkan, kecuali kaum Aus dan Khazraj, kaum Ansar yang menolong Rasulullah saw.
"Lihatlah kuburan mereka dari tepi gunung Tora Bora, Shahikot, Kandahar dan Kabul… gunung-gunung itu adalah saksi bahwa mereka memang orang-orang pemberani… Saya mendengar pasukan Salibis telah menangkap salah satu dari mereka… lalu orang itu didesak untuk mengatakan dimana Usamah bersembunyi… ia diiming-imingi dengan pembebasan dan uang dengan jumlah besar… tetapi dia menjawab, “Demi Allah, kalaupun Usamah bersembunyi di bawah kaki saya, saya tidak akan pernah mengangkatnya dan memperlihatkannya padamu.”".
Lalu isak tangis kembali terdengar dari arah Mulla… dan kali ini makin keras… rupanya Mulla tidak bisa meneruskan majelis ta'limnya hari itu… dia bangun, meninggalkan murid-muridnya, dan menangis...
kenapa zionisme harus kita benci....
(Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”
(QS Al-Maidah ayat 82)
Kedua, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bangsa Yahudi sebagai kaum yang paling hebat sifat hasad / dengki kepada Ummat Islam.
Hasad dalam bahasa Arab bukan berarti sekedar dengki atau iri.
Hasad dalam bahasa Arab mengandung setidaknya tiga pengertian:
(1) Iri melihat orang lain memperoleh suatu kenikmatan
(2) Berusaha keras dengan berbagai cara agar kenikmatan tersebut lepas dari orang tadi
(3) Setelah lepas ia akan mengupayakan sekuat tenaga agar kenikmatan tersebut berpindah ke tangannya
Inilah tiga pengertian yang dikandung oleh kata hasad dalam bahasa Arab. Dan menurut Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kaum Yahudi merupakan kaum yang paling sarat sifat hasad.
إن اليهود قوم Øسد ، وإنهم لا ÙŠØسدونا على شيء
كما ÙŠØسدونا على السلام ، وعلى آمين
“Sesungguhnya bangsa Yahudi merupakan kaum yang penuh sifat hasad. Dan sesungguhnya mereka tidak hasad terhadap sesuatu sebagaimana hasadnya terhadap kita (kaum Muslimin) dalam perkara (ucapan) ”Assalamu’alaikum” dan ”Amin”.
(HR Shohih Ibnu Khuzaimah 1500)
....
sedikit lagi kita menang.....
Mungkin ada yang menertawakan statemen ini karena dianggap mimpi dan berhalusinasi mewujudkan kemenangan melawan Israel.
Ada puluhan isyarat dan indikasi yang mendukung statemen di atas. namun cukup kita fokuskan pada tiga indikasi saja: kinerja kelompok perlawanan Palestina, target-target permusuhan Israel, dan sikap public Arab dan internasional.
Pertama, hingga saat ini perlawanan dari berbagai faksi di Palestina sangat kukuh dalam melakukan koordinasi, tenang, menyerang dengan tenang, percaya diri dan langkah yang penuh perhitungan. Mereka menggunakan senjata militer, media dan mobilisasi dengan pertimbangan yang seimbang. Para elitnya sangat baik dalam bersembunyi atau menampakkan diri, saat berbicara, tidak berlebihan ketika menyampaikan jumlah korban di kalangan musuh atau di barisan mereka sendiri.
Indikasi kedua dari pihak Israel. Dalam agresi ini, Israel membangun strategi serangannya dengan berusaha menjatuhkan jumlah kerugian sebesar mungkin pada infrastruktur, sipil warga Gaza. Membidik anak-anak dilakukan Israel secara sengaja. Berdasarkan laporan harian Israel Haaretz di sebuah artikel edisi Rabu (31/12/08), “Para awak tempur kami melakukan tindakan brutal… mereka pahlawan terhadap sipil Palestina yang lemah… mereka membiarkan ribuan korban luka-luka dan cacat selama hidup mereka”. Simon Perez sendiri sama sekali tidak peduli dengan anak-anak di Gaza, tidak peduli dengan tubuh bocah-bocah Palestina yang tercabik-cabik peluru Israel. Untuk menyempurnakan itu Israel membidik masjid-masjid pada waktu-waktu shalat, pemukiman, gedung pemerintahan dan sekolah.
Di sisi lain, Israel menggunakan senjata pemusnah massal dan senjata yang dilarang oleh dunia internasional. Misalnya, bom fosfor, bom curah, dan nuklir yang menimbulkan efek merusak manusia dan membakarnya. Di Chanel IV Perancis edisi 29/12, pakar militer Perancis Bross Nicolas menyebut bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah genisoda era modern. Ia menegaskan, Israel menggunakan uranium.
Di tengah tragedy miris ini, anak-anak Gaza miris mengatakan, kenapa darah kami bangsa Arab dan kaum muslimin begitu murah?
Agaknya anak-anak Palestina mendapatkan jawabannya dari keteguhan perlawanan. Darah mereka dianggap murah karena karena mereka menginginkan kita memberikan toleransi-toleransi. Namun kini perlawanan Palestina menunjukkan kemampuan mereka menciptakan persenjataan yang cukup membuat Israel kalut. Bahkan perlawanan yang akan menciptakan kemenangan yang agung. Tak ada kekuatan searogan apapun yang bisa mudah menghancurkannya.
tentang palestina dan indonesia
Langit gelap. Bukan oleh awan yang hendak menurunkan hujan. Angkasa dipenuhi pesawat sekutu yang bergemuruh. Di dalamnya, para serdadu masih menyisakan keangkuhan. Mereka baru saja menghancurkan pasukan Jepang di Front Pasifik. Dari langit, mereka menebar ancaman: "menyerah, atau hancur".
Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari bendera Belanda di Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan "memulihkan perdamaian dan ketertiban". Jiwa-jiwa merdeka itu berontak. Brigadier Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya, terbunuh. Sekutu murka.
Rakyat gelisah. Surabaya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan. Laskar-laskar dari berbagai pesantren dan daerah banyak yang menjadikan kota ini sebagai markas. Di kota ini pulalah, Cokroaminoto dan Soekarno muda mendiskusikan cita-cita kemerdekaan.
Suara dari lelaki kurus itu menghapus semua keraguan.
"Saudara-saudara rakyat Surabaya.
Bersiaplah! Keadaan genting.
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak.
Baru kalau kita ditembak.
Maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita itu adalah orang yang benar-benar ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap.
Merdeka atau mati.
Dan kita yakin, Saudara-saudara.
Akhirnya, pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah Saudara-saudara!
Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!"
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya itu akan terus dikenang sebagai tonggak kemerdekaan Indonesia. Semua yang mengaku mencintai negeri ini tidak layak untuk menjadikan peristiwa itu berdebu di pojokan sejarah.
***
Gaza, peralihan tahun 2008-2009
Kota padat berpenduduk sekitar 1,5 juta orang –mayoritas pengungsi akibat pengusiran biadab Israel sejak tahun 1948, 1967, dan ekspansi ilegal pemukiman yahudi yang tak pernah menghormati perjanjian yang dibuatnya sendiri- itu mencekam. Sejak 27 Desember 2008, pesawat-pesawat Israel yang dilengkapi dengan bom-bom terbaru kiriman Washington membombardir kota ini. Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan bahwa operasi berjudul "Cast Lead" ini akan memakan waktu lama. Hingga hari ini, 510 orang telah meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Tidak ada jurnalis diizinkan masuk. Bantuan medis pun kesulitan.
Demonstrasi bergolak dari Jakarta sampai Eropa. Dari Jordania hingga Amerika. Posko bantuan dibuka di mana-mana, meskipun masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan penduduk Gaza.
***
Hati saya sakit saat ada yang berkata: "Ngapain kita ngurusin Palestina, wong negeri kita saja masih amburadul".
Semoga kita tidak melupakan sejarah bahwa Al-Hajj Amin Al Husaini, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di radio internasional.
Alasan yang sepintas terlihat nasionalis ini adalah pengkhianatan kejam pada nasionalisme Indonesia itu sendiri. Preambule Undang-undang Dasar 1945 mendeklarasikan dengan jelas perlawanan pada segala bentuk penjajahan. Soekarno dan Hatta berkali-kali menandaskan bahwa nasionalisme Indonesia tumbuh di taman kemanusiaan. "Jangan pikirkan hal lain kecuali Indonesia" adalah logika yang menghina keindonesiaan.
Hati saya lebih sakit lagi saat ada yang mengatakan "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai dan menembakkan roket! Media di Indonesia terlalu berpihak pada Palestina, nih…gak berimbang!"
Lalu, yang berimbang itu seperti apa? Seperti media massa Barat yang lebih menyalahkan HAMAS, menyiarkan propaganda Israel bahwa serangan ini adalah respon dari tindakan HAMAS menyerang Israel, menyalahkan sikap HAMAS yang memutus gencatan senjata? Sepertinya kita harus menelaah peringatan Finkelstein, seorang ilmuwan Yahudi, dalam bukunya Beyond Chutzpah: On the Misuse of Anti-Semitism and Abuse of History dan Image and Reality of Israel-Palestinian Conflict. Sejarah telah dibajak untuk tidak pernah mengkritisi Israel dan media massa pun tidak bebas dari pembajakan ini. Untuk melihat bias media barat dalam isu Palestina, silakan buka www.ifamericansknew .org.
Bahkan, menurut saya, media di Indonesia masih terlalu berpihak pada Israel. Tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa pemutusan gencatan bersenjata oleh HAMAS itu didahului oleh surat protes gerakan perlawanan itu atas terbunuhnya 4 orang petani di Gaza oleh tentara Israel. Tidak ada yang mengingatkan bahwa Israel terus melanggar perjanjian damai yang disepakatinya sendiri dengan membiarkan pemukiman ilegal terus tumbuh. Kita juga tak boleh lupa dengan tembok pemisah apartheid Israel yang memutus akses rakyat Palestina pada kebutuhan vital kehidupan. Belum lagi blokade Gaza yang lebih kejam dari Blokade Berlin pada masa Perang Dingin.
"Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai…"
Sampaikan pernyataan itu pada Bung Tomo dan para pendiri negeri ini. Alhamdulillah, para pendiri negeri ini menolak iming-iming perdamaian palsu di bawah ketiak Ratu Belanda. Soekarno bahkan menantang: "Ini dadaku, mana dadamu!"
Kalau kita menggunakan logika yang sama, berarti kita mendukung Agresi Militer Belanda pada tahun 1948. "Itu kan salah para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tidak mau damai!"
Tidak banyak yang mengingatkan bahwa Israel berdiri dengan berkubang darah pembersihan etnis yang menghalalkan pembantaian dan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina (Ilan Pappe: The Ethnic Cleansing of Palestine). Komunitas Yahudi yang hidup dalam perdamaian di bawah Khilafah Utsmaniyah tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan saudara-saudara mereka yang mengungsi dari kebiadaban Eropa dan membawa ide rasis radikal untuk mendirikan Israel (Amy Dockser Marcus, Jerusalem 1913). Bayangkan, komunitas yahudi saat itu yang sekecil komunitas muslim di Swedia saat ini tiba-tiba menuntut Negara sendiri dengan luas wilayah yang melebihi luas wilayah penduduk aslinya. Kalau muslim di Swedia tiba-tiba menuntut mendirikan Negara Islam, mereka pasti segera dicokok dan dilabeli teroris.
Memori pembantaian ini dihapus dari sejarah dunia dan dari kesadaran rakyat Israel. Pada saat yang bersamaan, kenangan pahit ini terus hidup di antara rakyat Palestina. Maka, sangat sulit bagi orang Palestina untuk menerima perdamaian yang tidak pernah berpihak pada mereka, lha wong keberadaan Israel saja tidak legal! Wajar jika popularitas HAMAS semakin lama justru semakin meningkat.
Indonesia saat itu tegas tidak mengakui Israel karena melihat fakta ini. Sayang, kini banyak yang sudah lupa. Banyak yang terjebak dalam narasi fiktif "Israel yang cinta damai terancam keberadaannya oleh HAMAS yang ekstrimis yang tidak mau damai".
Kalaupun kita harus menerima fakta bahwa berdasarkan hukum rimba Israel itu eksis, tidak berarti bahwa kita berhak menyalahkan mereka yang menghendaki perdamaian sejati yang lahir dari kemerdekaan. Saya mendukung proses perdamaian, tapi harus dengan dialog yang adil dan terbuka yang melibatkan HAMAS sebagai kekuatan riil di Timur Tengah. Tidak sekedar perjanjian sepihak yang dibuat AS dan Israel lalu dipaksakan pada Palestina.
Kemanusiaan. Keindonesiaan. Islam. Ketiganya memaksa saya berpihak pada yang lemah dan tertindas.
"If you stand for nothing, you will fall for anything"
Malcolm X
Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari bendera Belanda di Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan "memulihkan perdamaian dan ketertiban". Jiwa-jiwa merdeka itu berontak. Brigadier Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya, terbunuh. Sekutu murka.
Rakyat gelisah. Surabaya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan. Laskar-laskar dari berbagai pesantren dan daerah banyak yang menjadikan kota ini sebagai markas. Di kota ini pulalah, Cokroaminoto dan Soekarno muda mendiskusikan cita-cita kemerdekaan.
Suara dari lelaki kurus itu menghapus semua keraguan.
"Saudara-saudara rakyat Surabaya.
Bersiaplah! Keadaan genting.
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak.
Baru kalau kita ditembak.
Maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita itu adalah orang yang benar-benar ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap.
Merdeka atau mati.
Dan kita yakin, Saudara-saudara.
Akhirnya, pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah Saudara-saudara!
Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!"
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya itu akan terus dikenang sebagai tonggak kemerdekaan Indonesia. Semua yang mengaku mencintai negeri ini tidak layak untuk menjadikan peristiwa itu berdebu di pojokan sejarah.
***
Gaza, peralihan tahun 2008-2009
Kota padat berpenduduk sekitar 1,5 juta orang –mayoritas pengungsi akibat pengusiran biadab Israel sejak tahun 1948, 1967, dan ekspansi ilegal pemukiman yahudi yang tak pernah menghormati perjanjian yang dibuatnya sendiri- itu mencekam. Sejak 27 Desember 2008, pesawat-pesawat Israel yang dilengkapi dengan bom-bom terbaru kiriman Washington membombardir kota ini. Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan bahwa operasi berjudul "Cast Lead" ini akan memakan waktu lama. Hingga hari ini, 510 orang telah meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Tidak ada jurnalis diizinkan masuk. Bantuan medis pun kesulitan.
Demonstrasi bergolak dari Jakarta sampai Eropa. Dari Jordania hingga Amerika. Posko bantuan dibuka di mana-mana, meskipun masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan penduduk Gaza.
***
Hati saya sakit saat ada yang berkata: "Ngapain kita ngurusin Palestina, wong negeri kita saja masih amburadul".
Semoga kita tidak melupakan sejarah bahwa Al-Hajj Amin Al Husaini, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di radio internasional.
Alasan yang sepintas terlihat nasionalis ini adalah pengkhianatan kejam pada nasionalisme Indonesia itu sendiri. Preambule Undang-undang Dasar 1945 mendeklarasikan dengan jelas perlawanan pada segala bentuk penjajahan. Soekarno dan Hatta berkali-kali menandaskan bahwa nasionalisme Indonesia tumbuh di taman kemanusiaan. "Jangan pikirkan hal lain kecuali Indonesia" adalah logika yang menghina keindonesiaan.
Hati saya lebih sakit lagi saat ada yang mengatakan "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai dan menembakkan roket! Media di Indonesia terlalu berpihak pada Palestina, nih…gak berimbang!"
Lalu, yang berimbang itu seperti apa? Seperti media massa Barat yang lebih menyalahkan HAMAS, menyiarkan propaganda Israel bahwa serangan ini adalah respon dari tindakan HAMAS menyerang Israel, menyalahkan sikap HAMAS yang memutus gencatan senjata? Sepertinya kita harus menelaah peringatan Finkelstein, seorang ilmuwan Yahudi, dalam bukunya Beyond Chutzpah: On the Misuse of Anti-Semitism and Abuse of History dan Image and Reality of Israel-Palestinian Conflict. Sejarah telah dibajak untuk tidak pernah mengkritisi Israel dan media massa pun tidak bebas dari pembajakan ini. Untuk melihat bias media barat dalam isu Palestina, silakan buka www.ifamericansknew .org.
Bahkan, menurut saya, media di Indonesia masih terlalu berpihak pada Israel. Tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa pemutusan gencatan bersenjata oleh HAMAS itu didahului oleh surat protes gerakan perlawanan itu atas terbunuhnya 4 orang petani di Gaza oleh tentara Israel. Tidak ada yang mengingatkan bahwa Israel terus melanggar perjanjian damai yang disepakatinya sendiri dengan membiarkan pemukiman ilegal terus tumbuh. Kita juga tak boleh lupa dengan tembok pemisah apartheid Israel yang memutus akses rakyat Palestina pada kebutuhan vital kehidupan. Belum lagi blokade Gaza yang lebih kejam dari Blokade Berlin pada masa Perang Dingin.
"Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai…"
Sampaikan pernyataan itu pada Bung Tomo dan para pendiri negeri ini. Alhamdulillah, para pendiri negeri ini menolak iming-iming perdamaian palsu di bawah ketiak Ratu Belanda. Soekarno bahkan menantang: "Ini dadaku, mana dadamu!"
Kalau kita menggunakan logika yang sama, berarti kita mendukung Agresi Militer Belanda pada tahun 1948. "Itu kan salah para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tidak mau damai!"
Tidak banyak yang mengingatkan bahwa Israel berdiri dengan berkubang darah pembersihan etnis yang menghalalkan pembantaian dan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina (Ilan Pappe: The Ethnic Cleansing of Palestine). Komunitas Yahudi yang hidup dalam perdamaian di bawah Khilafah Utsmaniyah tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan saudara-saudara mereka yang mengungsi dari kebiadaban Eropa dan membawa ide rasis radikal untuk mendirikan Israel (Amy Dockser Marcus, Jerusalem 1913). Bayangkan, komunitas yahudi saat itu yang sekecil komunitas muslim di Swedia saat ini tiba-tiba menuntut Negara sendiri dengan luas wilayah yang melebihi luas wilayah penduduk aslinya. Kalau muslim di Swedia tiba-tiba menuntut mendirikan Negara Islam, mereka pasti segera dicokok dan dilabeli teroris.
Memori pembantaian ini dihapus dari sejarah dunia dan dari kesadaran rakyat Israel. Pada saat yang bersamaan, kenangan pahit ini terus hidup di antara rakyat Palestina. Maka, sangat sulit bagi orang Palestina untuk menerima perdamaian yang tidak pernah berpihak pada mereka, lha wong keberadaan Israel saja tidak legal! Wajar jika popularitas HAMAS semakin lama justru semakin meningkat.
Indonesia saat itu tegas tidak mengakui Israel karena melihat fakta ini. Sayang, kini banyak yang sudah lupa. Banyak yang terjebak dalam narasi fiktif "Israel yang cinta damai terancam keberadaannya oleh HAMAS yang ekstrimis yang tidak mau damai".
Kalaupun kita harus menerima fakta bahwa berdasarkan hukum rimba Israel itu eksis, tidak berarti bahwa kita berhak menyalahkan mereka yang menghendaki perdamaian sejati yang lahir dari kemerdekaan. Saya mendukung proses perdamaian, tapi harus dengan dialog yang adil dan terbuka yang melibatkan HAMAS sebagai kekuatan riil di Timur Tengah. Tidak sekedar perjanjian sepihak yang dibuat AS dan Israel lalu dipaksakan pada Palestina.
Kemanusiaan. Keindonesiaan. Islam. Ketiganya memaksa saya berpihak pada yang lemah dan tertindas.
"If you stand for nothing, you will fall for anything"
Malcolm X
cerita saya
cerita menarik tentang sepak terjang pejuang palestina |
Mencapai lini depan medan perang Gaza bukan sebuah perjalanan piknik. Karena pesawat-pesawat pengintai Rezim Zionis Israel setiap saat berputar-putar di langit Gaza dan setiap makhluk hidup bergerak langsung dihantam peluru dan roket. Dalam perjalanan ini kami bertemu dengan “Abu Khitab”, komandan sebuah regu Brigade Syahid Ezzeddin Qassam, sayap militer Hamas.
Para pejuang kepada kami mengatakan, jangan membahayakan jiwa kalian. Karena untuk sampai ke lini terdepan biayanya sangat mahal. Namun pada akhirnya kami memperoleh persetujuan para komanan militer dan akhirnya sampai juga ke lini depan.
Abu Khitab bertanggung jawab dalam operasi menghadapi langsung pasukan Israel. Jaraknya dengan musuh hanya beberapa meter. Ia tengah berbicara dengan satu unit pengintai yang memberikannya informasi bahwa pasukan musuh terdiri dari tiga jep militer telah keluar dari gerbang kawasan penduduk dan tengah bergerak mendekati kami. Dengan informasi ini, mereka meminta kami agak mundur ke belakang jauh dari kawasan berbahaya.
Di samping Abu Khitab saya menyaksikan satu unit pejuang Palestina mulai melakukan serangan dengan amunisi yang mereka miliki. Pada saat itu kelompok operasi mati syahid mulai bergerak ke arah musuh. Sementara unit-unit pejuang Palestina mulai mengambil posisi untuk menghadapi musuh. Sejumlah ranjau dan perangkap telah disiapkan di jalur kendaraan militer yang dilewati musuh. Ranjau dan perangkap meledak melempar musuh ke udara.
Tembakan peluru dan mortir para pejuang Palestina membuat musuh semakin bingung menyaksikan mereka menjadi bulan-bulanan serangan para pejuang Palestina. Dalam kondisi yang demikian, pesawat musuh tiba membantu mereka keluar dari serangan hebat para pejuang Palestina. Pesawat F-16 menyerang secara brutal sehingga menembak juga kawasan penduduk agar memaksa para pejuang mundur dari posisinya. Pasukan Muqawama dengan sigap menjawab serangan itu dengan memerintahkan seorang dari unit operasi mati syahid melakukan tugasnya. Pesawat-pesawat pengintai berusaha menembak pejuang unit operasi mati syahid, namun tidak berhasil. Setelah serangan udara militer Zionis Israel, kami mendengar sendiri jeritan tentara Israel yang terluka meminta-minta tolong.
Pada waktu itu Abu Khitab berkata, media-media Israel tidak mempublikasikan kondisi menyedihkan yang dialami militernya, namun kalian menyaksikan sendiri dengan mata kepala akan kejadian ini dan juga penduduk mendengarkan tangisan kekanak-kanakan tentara Rezim Zionis Israel. Dengan bercanda Abu Khitab menambahkan, bila terjadi perang lagi kami akan mengirimkan ambulans kepada mereka, tapi ambulans kami adalah operasi mati syahid yang akan mengumpulkan bagian-bagian jasad tentara Zionis Israel.
Sekembali dari lini depan saya meminta pendapat Abu Ahmad, anggota Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam mengenai gencatan senjata. Ia menjawab, buat kami itu bukan permasalahan penting. Yang terpenting adalah aku harus melindungi rakyatku dan membuat hidung musuh terjerembab mencium tanah.
Abu Ahmad menekankan, kami tidak akan membiarkan tank-tank militer Israel memasuki Gaza, sekalipun badan kami harus bercerai berai. Kami yakin semakin mendekati masa-masa kemenangan dan ini berkat Allah dan perjuangan rakyat kami.
Kami kemudian keluar dari kawasan, namun perang terus berlangsung.
...
sementara itu Sebuah kesaksian dari sejumlah dokter Yordania yang selama sepekan berada di Kota Gaza, Palestina menyebutkan bahwa kota yang menjadi pusat pemerintahan pejuang Hamas itu belum jatuh ke tangan agresor Israel.
"Israel hanya menguasai pinggiran di jalur utama di Gaza," kata dr.Hosam Zaga, relawan kemanusiaan dari Yordania, setelah tiba di pintu gerbang Rafah, perbatasan Mesir-Palestina, Sabtu petang pukul 17.00 waktu setempat (22.00 WIB).
subhanallah
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina
Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,
“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.
Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.
Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.
Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.
Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.
Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.
Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.
Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.
Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.
Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.
Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza
Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.
Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.
Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”
Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.
Suara Tak BersumberSuatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.
Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”
Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,
“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.
alhamdulillah...
Akhirnya Aktivis Kemanusiaan Untuk Yahudi itu Menyatakan Keislamannya!!!
Seperti yang dilansir sahabat al-Aqsha, Thali Fahima mengatakan ketika dirinya pertama kali bertemu Syaihk Raid Shalah, jiwanya merasa guncangan hebat kendati belum mengucapkan sepatah kata. Menurut Tali Fahima, pancaram raut wajah dan sikap endah hati Syeikh Raid Shalah mendorong dirinya masuk islam.
Pernyataan keislamannya di Masjid Al Malsa dan disaksikan oleh Asy Syaikh Dr Raid Fathi, Asy Syaikh Yusuf Al Bazz serta imam Masjid Malsa, Asy Syaikh Taufik Yusuf dan Asy Syaikh Mustafa Ridha. Setelah Asy Syaikh Raid Fathi menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam kepada Thali Fahima, ia pun beranjak untuk menjenguk Asy Syaikh Raid Shalah yang sedang dalam tahanan rumah oleh 'pemerintah' Zionis.
Ia menjenguk pemimpin gerakan Islam itu untuk memberitahukan keislamannya sekaligus menyampaikan rasa terima kasih kepadanya. Thali juga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Ta’ala yang telah mentakdirkannya mengenal Asy Syaikh Raid Shalah sebagai jalan baginya untuk menjemput hidayah teragung, yaitu Islam yang lurus.
hebat...
Bila Pensiun, Drogba Pilih Menjadi Aktivis Kemanusiaan
Drogba akan meninggalkan dunia sepakbola apabila dirinya telah pensiun.
Striker Chelsea Didier Drogba merencanakan untuk meninggalkan dunia sepakbola saat dirinya memutuskan untuk pensiun.
Spekulasi terus berkembang tentang masa depan pemain asal Pantai Gading tersebut setelah dirinya menolak untuk membicarakan masa depannya. Tetapi, bagaimanapun juga Drogba mengaku bahwa dia lebih senang menjadi aktivis kemanusiaan daripada tetap berada di dunia sepakbola usai dirinya pensiun.
"Ya, tentu saja. Bekerja untuk hal seperti kemanusiaan adalah sesuatu yang sanga penting untuk saya," ujar Drogba.
"Ini bukan karena saya bermain, saya tidak melakukannya untuk mempromosikan diri saya. Saya menggunakan citra saya untuk mempromosikan lembaga saya, jadi ini untuk jangka panjang."
"Ini bukan sesuatu yang anda lakukan dan kemudian tiga tahun berikutnya anda berhenti. Ini adalah sesuatu yang sangat serius. Saya tidak melakukan ini untuk menjadi terkenal."
Kamis, 23 Juni 2011
sungguh hebat.....saudara ku ini
Pengungsi Palestina Menangi Kompetisi Film PBB
NEW YORK--MICOM: Tahani Awad, 25, pengungsi asal Palestina memenangi kompetisi film pendek yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tahani membuat film pendeik berdasarkan kisah sebuah keluarga pengungsi Palestina yang kembali ke rumah mereka yang hancur, akibat konflik di Libanon.
Film pendek karya Tahani Awad yang selama ini tinggal di kamp pengungsi Nahr el-Bared, Libanon, telah mengesankan panel juri, karena kekuatan gambarnya meskipun dia belum menggambarkan pengalaman keluarga.
Festival film pendek ini diselenggarakan UNRWA atau Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.
UNRWA menyelenggarakan kompetisi itu untuk menyambut hari Pengungsi Sedunia. Adapun tema kontes adalah My World, dan terbuka bagi sineas muda Palestina di Timur Tengah.
''Kami mengundang para pengungsi muda Palestina untuk menunjukkan bakat
mereka, dan memberitahu kita tentang dunia mereka. Serta kehidupan mereka karena para pengungsi, dan khususnya siswa muda pantas mendapat
kesempatan untuk berbicara kepada dunia,'' kata Filippo Grandi, komisioner umum UNWRA.
''Apa yang kita terima adalah kilasan yang luar biasa dalam kreativitas, realitas dan potensi orang-orang yang telah begitu sering terpinggirkan dandiabaikan. Namun semakin membuat suara mereka didengar,'' katanya.
UNRWA mengatakan, film karya Tahani akan menjadi film pertama dari serangkaian film yang masuk kompetisi. Dan nantinya akan disiarkan ke YouTube.
Sampai sekarang UNRWA diberi mandat untuk memberikan layanan kepada 4,8 juta pengungsi Palestina yang tinggal di Gaza, Suriah, Yordania, Lebanon dan Tepi Barat. (Ant/OL-10)
Kamis, 16 Juni 2011
palestina,,,palestina.....
SERANGAN ISRAEL TERAKHIR
Sewaktu penulisan buku ini (dasar pembuatan situs ini) dimulai, Palestina tengah mengalami bulan-bulan pertama Intifadah al-Aqsa. Dari hari paling awal Intifadah baru ini, pemerintahan Israel menanggapi dengan keras demontrasi jalanan warga Palestina. Namun, sementara itu, bentrokan di wilayah ini menjadi jauh lebih keras. Untuk membalas bom bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa kelompok Palestina, Israel telah melangkah lebih jauh dalam menekan Daerah Pendudukan. Operasi Israel yang dilakukan di darat, laut, dan udara ditujukan terutama terhadap orang-orang sipil Palestina. Hari-hari terkeras selama Intifadah al-Aqsa mungkin telah meledak begitu tahun 2002 dimulai.
Dalam operasi terakhir ini, yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai yang terbesar di Daerah Pendudukan dalam 20 tahun terakhir, tentara Israel mengirimkan sekitar 20.000 tentara. Dengan pengerahan ini, yang dianggap sebagai sebuah pertanda awal akan adanya pembantaian besar-besaran, tentara Israel mulai mencaplok wilayah-wilayah yang ditempati rakyat Palestina satu demi satu. Operasi ini sebenarnya telah diramalkan berbulan-bulan sebelumnya. Seperti telah kita bahas di bagian sebelumnya “Ariel Sharon Bersiap untuk Perang,” sumber-sumber media asing telah meramalkan pendudukan itu. Berita yang bocor dari pemerintahan Israel ini juga menunjukkan bahwa Israel tengah mempersiapkan perang besar.
Begitu pendudukan dimulai, pemandangan yang mengingatkan pada penyerangan Libanon 1982 mulai tampak. Hal yang sama terjadi di setiap kamp pengungsi yang dicaplok dan daerah berdekatan. Pertama-tama, suara tank dari kejauhan dan letupan senjata terdengar, lalu generator yang menyuplai arus listrik dihancurkan, menjerumuskan daerah ini ke dalam kegelapan dan mengasingkannya dari dunia luar. Sebelum bergerak jauh, pesawat-pesawat F-16 datang untuk membantu tank-tank. Semua ini hanyalah langkah pertama pengepungan yang lebih besar lagi.
Seluruh dunia bereaksi keras ketika tentara- tentara Israel ini mengambil gambar yang menunjukkan mereka melangkah di atas mayat seorang pria Palestina yang baru saja mereka bunuh. |
Pemandangan ini benar-benar seperti daerah perang layaknya. Tank-tank Israel memasuki kota-kota dalam pemerintahan Palestina seperti Gaza, Ramallah, Nablus, dan Tulkarem, menghancurkan segalanya di sepanjang jalannya; Pesawat-pesawat F-16 menghujankan bom di atas orang-orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsian. Pemimpin PLO Yasser Arafat tidak dapat meninggalkan tempat kediaman resminya, dengan kata lain, ia telah dipaksa menjalani tahanan rumah. Hanya dalam satu hari serangan itu, 40 orang terbunuh. Tentara Israel menembaki rumah-rumah sakit, ambulan, dan sekolah-sekolah, termasuk sekolah untuk tuna netra yang didirikan oleh PBB. Para wartawan asing di tempat kejadian melaporkan bahwa orang-orang yang terluka selama serangan ini tidak dapat dibawa ke rumah sakit karena tank-tank Israel mengepung rumah sakit dan mencegah setiap ambulan untuk keluar masuk. Di samping itu, ribuan orang diperiksa tanpa alasan yang jelas, dan lusinan mereka dikirim ke penjara. Di beberapa kamp pengungsian, seluruh lelaki berusia antara 14 dan 60 dibawa pergi untuk disidik. Beberapa di ntara mereka, setelah ditahan selama 2 hari dengan tangan terikat dan mata ditutup, kemudian ditahan dalam penjara. Di kamp Dheisheh, misalnya, 600 laki-laki dipaksa untuk disidik; 70 dari mereka ditahan tanpa tuduhan resmi. Gambar-gambar orang-orang sipil dengan mata tertutup yang menunggu penyidikan yang diperlihatkan pada pers hanya memperlihatkan salah satu perbuatan tak masuk akal yang dilakukan oleh tentara Israel.
Tentara-tentara Israel menarik seorang pria Palestina keluar dari mobilnya dan menjadikannya bulan-bulanan. Laki-laki tak bersenjata ini diborgol, dibaringkan di atas tanah, ditelanjangi, lalu dengan brutal ditembak mati. Seorang Palestina bisa dibunuh oleh tentara Israel di tengah jalanan, meskipun mereka telah menyerah. Dalam operasi terakhirnya melawan Palestina, Israel mengirim 20.000 tentara ke wilayah ini. Tank-tank mengepung kota-kota Palestina dan menghancurkan segalanya yang melintasi jalan mereka. |
Pers melaporkan beberapa perbuatan kejam lain selama pendudukan Israel: Gambar tentara Israel ketika melangkah di atas mayat seorang Palestina yang baru dibunuh, memukul dan membunuh seorang lelaki Palestina di tengah jalan meskipun ia telah menyerah, tank-tank Israel yang memukul dan menghancurkan ambulan yang diparkir di sisi jalan tersebut, dan orang Palestina yang dihujani dengan roket. Bahkan, teror yang bersamaan diarahkan pada anak-anak, sebuah target yang sudah lumrah bagi mereka. Kebijakan Israel terhadap anak-anak tidak hanya ditentang oleh orang-orang Palestina saja, tapi juga oleh seluruh dunia, termasuk warga Israel. Penulis Israel terkenal Gideon Levy, musuh abadi kebijakan Israel di Daerah Pendudukan, mengkritik tajam hal itu dan bertanya pada masyarakat Israel:
Selasa, 14 Juni 2011
sungguh pintar...tapi jahat
Lihat, Bagaimana Bangsa Yahudi Mendidik Anak Mereka!!
Betapa kaget Anda, saya dan siapa saja yang menbaca tulisan ini. Siapa sangka mereka sekejam itu, siapa mengira begitu fanatiknya mereka, dan siapa yang menduga mereka menerapkannya justru mulai dari balita!!
Inilah mereka, bangsa penjajah laknatullah alaih, si teroris yahudi. Kata Yury Ivanof dalam bukunya yang berjudul "Hati-Hati Zionisme" menulis bahwa ajaran kekejaman, kekerasan dan kebiadaban dalam buku talmud (kitabnya sucinya orang yahudi) sudah diajarkan ke anak-anak mereka sejak balita!
Para Orangtua tidak segan-segan menanamkan prinsip mendasar pada anak-anak mereka; tindak penindasan, pembunuhan dan terorisme adalah sah dan sangat dianjurkan dalam agama Yahudi!! Selain orang Yahudi berhak untuk dibunuh, ini adalah perintah suci untuk bangsa Yahudi! Ya, begitulah mereka mengajarkan perinsip ini. Bahkan seorang doktor perempuan, Tasibora Sharuny mengajarkan kepada anak-anak didiknya di sekolah dan universitas, ia mengatakan: "Semua prajurit Yahudi yang di tugaskan di Palestina, mereka membakar para kuli dan pekerja kasar bangsa Arab, ini adalah ajaran (suci) kita!!"
Begitu fanatis bangsa Yahudi; nama tempat, daerah, pegunungan dan nama lainnya menggunakan bahasa Ibrani (bahasa yahudi kuno). Padahal nama-nama tersebut aslinya berbahasa Arab, semua mereka ganti dengan congkak dan sombong. Mereka tidak mengatakan kepada anak-anak mereka asal muasal atau nama asalnya. Benar-benar penuh kebencian.
Perdana Menteri Israel pertama, David Goryon pernah mengatakan; pendidikan Ibrani adalah identitas kita. Sumber kehormatan dan masa depan kita. Ajaran Ibrani ialah ajaran suci dan murni bangsa Yahudi. Ajaran inilah yang menyatukan bangsa Yahudi. Bahkan menteri kebudayaan Israel yang dulu, Zailon Hamer bernada mengancam mengatakan kepada masyarakat Israel: "Benteng pertahan kita dari berbagai ancaman yang begitu bertubi-tubi dan bahkan tidak kita duga sebelumnya terkait erat dengan ajaran Ibrani ruhnya orang Yahudi, ajaran yang disukai semua anak bukan sebaliknya. Dari sinilah kita akan kuat dan tangguh menghadapi beragam kecaman dan tekanan-tekanan raksasa yang menimpa kita!!"
Dr. Wail al-Qodhi berdasarkan penelitiannya menyampaikan beberapa diantara doktrin-dokrin Yahudi terhadap anak-anaknya, diantaranya:
1. Materi pelajaran Sejarah, Geografi dan Bahasa Ibrani menggunakan pendekatan ajaran Talmud, yaitu terorisme dan kekerasan. Aneh memang!
2. Dari balita sudah diajarkan kitab Talmud, bahkan sampai hafal sejak keci.
3. Sejak kecil sudah diajarkan, bahwa seorang Yahudi apabila menikah dengan Non Yahudi hukumnya tidak sah. Karena dalam ajaran Talmud wanita Non Yahudi dianggap binatang piaraan!
4. Sejak kecil sudah ditanamkan kebencian terhadap orang-orang Arab dan Islam. Orang Arab dan Islam digambarkan dengan gambaran yang busuk, seperti: pengecut, teroris, pendusta, perampok, penghianat, penyamun, pembunuh dan sifat-sifat buruk lainnya. Bahkan seorang peneliti Yahudi, Yashaya Horem mengatakan: "Gambaran busuk orang Arab dan Islam terpahat kuat dalam otak anak-anak yahudi sejak balita!"
Yang lebih mengerikan, propaganda mereka sejak dulu -hingga kini- terhadap orang Arab, Islam, agama dan bangsa non Yahudi lainnya; "Hanya bangsa Yahudi yang berhak memadukan ajaran agama dalam pendidikan!". Kita orang Islam di doktrin sekuler memisahkan ajaran agama dalam kehidupan kita. Agama hanya boleh di masjid dan mushala, selain kedua tempat itu ajaran agama Islam tidak perlu di pakai?!!!.
Dan masih menurut Dr. Wail, setidaknya ada 5 tujuan terselubung dalam pendidikan yang di ajarkan Yahudi terhadap anak-anak, yaitu:
1. Tercapainya keyakinan mutlak pada anak-anak bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan dan mempunyai hak penuh atas tanah Israel.
2. Mewujudkan generasi yang benci terhadap bangsa Arab dan Islam dengan cara brutal, sadis dan teroris serta memperluas wilayah Israel dengan cara merampas dan merampok.
3. Memperjelas dan memberikan pemahaman pada anak-anak, orang Yahudi akan menjadi musuh bersama non Yahudi, dan tidak akan ada yang menolong Bangsa Yahudi kecuali orang Yahudi itu sendiri.
4. Mewujudkan generasi yang saling menolong dan melingdungi hanya untuk sesama Yahudi dan untuk non Yahudi berlaku sebaliknya.
5. Terbentuknya generasi yang bangga sebagai bangsa Yahudi, kaum termulia dari umat lainnya (sya'bu mukhtar), bangsa yang mendapat kehormatan mendapat "tanah yang dijanjikan" (al-ardhu al-mau'udah), dan sebagai bangsa pilihan yang mempunyai kelebihan dan keistimewaan.
NOTE:
Semua doktrin-doktrin diatas menjadi menu utama dan makanan pokok anak-anak Yahudi. Pertanyaannya adalah MAKANAN POKOK APA YANG AKAN KITA BERIKAN KEPADA ANAK-ANAK KITA? Subhanallah, sungguh mulia Rasulullah SAW bersabda: "Setiap bayi yang lahir ke dunia ini semuanya suci, maka orangtualah yang (mendidik) anak itu, apakah dengan (pendidikan) Yahudi, Nasrani atau Majusi(penyembah api)". [HR. Muslim]
kekejaman israel
Anjing Israel Melahap Tubuh Anak-Anak Gaza
Kekejian yang dilakukan tentara-tentara Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza sudah di luar batas perikemanusiaan. Tentara-tentara Zionis itu bukan hanya membantai warga Gaza dengan bom-bom dan tank-tanknya, tapi juga menggunakan anjing-anjing buas untuk meneror warga Gaza.Kayed Abu Aukal, seorang dokter emergency di Gaza tidak tahu lagi kata-kata apalagi yang bisa digunakan untuk menggambarkan kekejian tentara-tentara Zionis itu. "Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan yang mengerikan seperti ini," cuma itu kata-kata yang terlontar dari mulut Dokter Aukal melihat kondisi jenazah Shahd, seorang balita Palestina yang berusia 4 tahun.
Shahd sedang bermain di belakang rumahnya di kamp pengungsi Jabalita, utara Jalur Gaza ketika sebuah bom Israel jatuh di belakang rumah itu. Shahd yang masih balita itu pun gugur syahid. Orang tua Shahd mencoba menyelamatkan puterinya yang sudah bersimbah darah itu, tapi ketika mereka mencoba mengambil jasad Shahd, tentara-tentara Zionis menembaki mereka dari kejauhan.
Selama lima hari jasad Shahd tidak terurus dan tergelak di tanah, sampai akhirnya tentara-tentara Zionis melepaskan beberapa ekor anjing yang langsung mengoyak jasad Shahd yang sudah tak bernyawa. "Anjing-anjing itu menyisakan satu bagian tubuh dari bayi yang malang itu dalam kondisi utuh," kata Dokter Aukal sambil meneteskan airmata.
"Kami sudah melihat pemandangan yang sangat memilukan selama 18 hari ini. Kami mengambil tubuh anak-anak yang terbakar atau terpisah-pisah, tapi kami belum pernah melihat hal yang seperti ini," sambungnya.
Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd, tapi keduanya ditembaki tentara-tentara Zionis hingga gugur syahid.
Tetangga keluarga Shahd, Omran Zayda mengungkapkan, tentara-tentara Zionis Israel itu sengaja melakukan kekejaman itu. "Mereka (pasukan Zionis) mencegah keluarga Shahd yang ingin mengambil jenazahnya, dan mereka tahu anjing-anjing itu akan memakan jenazah Shahd," ujar Zayda.
"Tentara-tentara Israel itu bukan hanya membunuh anak-anak kami, mereka juga dengan sengaja melakukan cara-cara yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. Kalian tiak akan pernah bisa membayangkan apa yang dilukan anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd," tukas Zayda sambil menahan cucuran air matanya.
Sejumlah warga Palestina mengungkapkan, banyak warga mereka yang mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, tentara-tentara Israel menembaki keluarga Abd Rabu yang sedang memakamkan anggota keluarga yang menjadi korban serangan Israel. Tembakan membuat orang-orang yang ingin memakamkan berlarian mencari perlindungan
Bukan cuma menembaki, tentara-tentara Zionis yang biadab itu kemudian melepaskan beberapa ekor anjing ke arah jenazah-jenazah yang belum sempat dimakamkan. "Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan," kata Saad Abd Rabu.
"Anak-anak lelaki kami meninggal di depan mata kami dan kami dihalang-halangi untuk menguburkan jenazahnya. Lalu tentara-tentara Israel itu melepaskan beberapa ekor anjing ke dekat jenazah itu, seakan-akan kekejaman yang sudah mereka lakukan pada kami belum cukup," tutur Abd Rabu tak kuasa menahan tangisnya.
"apakah kita diam saja melihat kekejaman terhadap saudara kita "
doa untuk palestina
Ya tuhan
Dari puing-puing tiap gedung di tiap sudut kota gaza
Aku bawa serpihan rontok jiwa ku dan sepercik doa
Dari remuknya hati sebagai manusia
Kutaruh di hadapanmu untuk kamu takar, kamu timbang, dan kamu jawab setiap desing
Peluru yang merenggut mimpi kecil anak-anak kecil
Ya tuhan
Semerah apakah langit jika darah tak lebih mewakili kekejian para zionism israel
Sehitam apakah dinding dunia jika perang ini tak lebih hitam dari tragedi kemanusiaan
Ya tuhan
Kemanakah kamu waktu itu?
Saat bom melahap BOMBAY atau saat mengguncang ISTAMBUL,juga masih basah di kening hamba ketika sebuah bom meluluhkan KUTA BALI juga WORD TRID CENTER
semua teriak basmi teroris !!!,basmi teroris!!!
Tapi kemana koar mulut mereka
Kemana teriakan mereka
Ketika sebuah kota telah lumpuh total oleh ribuan mortir israel.
Ya tuhan
Apakah sebuah rencana tetang hitamnya sebuah langit
Hingga kamu diam
Kamu diam
Kamu diam
Ya tuhan
Masih adakah azap dan kutukan di langit
Masih tersisakah banjir nabi nuh
Masih adakah murka mu
Yang tersisa
Jika ada ingin ku tukar sepercik darah layu ini,betapa satu kaum harus kau musnakan
Agar lengkap semua peristiwa
Seperti sekenario azap dan siksa
Ya tuhan
Di mana lagi aku membaca doa kalau bukan padamu
Atau aku akan mengunci nilai keadilan atas deritaku bahwa bumi tak ada lagi tempat aman untuk hidup
Dan ampunilah atas lancang dan gugatan kecil ini
Semoga tak lebih biadap dari meka yang mengibarkan perang dan pembunuhan.
Amin...,ya robbal alamin...
Dari puing-puing tiap gedung di tiap sudut kota gaza
Aku bawa serpihan rontok jiwa ku dan sepercik doa
Dari remuknya hati sebagai manusia
Kutaruh di hadapanmu untuk kamu takar, kamu timbang, dan kamu jawab setiap desing
Peluru yang merenggut mimpi kecil anak-anak kecil
Ya tuhan
Semerah apakah langit jika darah tak lebih mewakili kekejian para zionism israel
Sehitam apakah dinding dunia jika perang ini tak lebih hitam dari tragedi kemanusiaan
Ya tuhan
Kemanakah kamu waktu itu?
Saat bom melahap BOMBAY atau saat mengguncang ISTAMBUL,juga masih basah di kening hamba ketika sebuah bom meluluhkan KUTA BALI juga WORD TRID CENTER
semua teriak basmi teroris !!!,basmi teroris!!!
Tapi kemana koar mulut mereka
Kemana teriakan mereka
Ketika sebuah kota telah lumpuh total oleh ribuan mortir israel.
Ya tuhan
Apakah sebuah rencana tetang hitamnya sebuah langit
Hingga kamu diam
Kamu diam
Kamu diam
Ya tuhan
Masih adakah azap dan kutukan di langit
Masih tersisakah banjir nabi nuh
Masih adakah murka mu
Yang tersisa
Jika ada ingin ku tukar sepercik darah layu ini,betapa satu kaum harus kau musnakan
Agar lengkap semua peristiwa
Seperti sekenario azap dan siksa
Ya tuhan
Di mana lagi aku membaca doa kalau bukan padamu
Atau aku akan mengunci nilai keadilan atas deritaku bahwa bumi tak ada lagi tempat aman untuk hidup
Dan ampunilah atas lancang dan gugatan kecil ini
Semoga tak lebih biadap dari meka yang mengibarkan perang dan pembunuhan.
Amin...,ya robbal alamin...
Jumat, 10 Juni 2011
derita sahabatku
Tragedi Palestina, kesedihan bagi kita...
Entah apa yang ada di pikran para zionis yang bejat itu, tidak pernah puasnya mereka menghancurkan islam, serangan membabi buta digencarkan di jalur gaza, ratusan nyawa melayang dalam kurun waktu yang singkat, banyak anak yang kehilangan orang tuanya, bahkan anak berusia 4 tahun menjadi korban kebejatan israel di bumi palestina.
Apa yang sebenarnya mereka inginkan?
Relakah kita jika Kiblat pertama umat Islam di porak-porandakan seperti sekarang ini?
Tidak!!!!!
Jutaan umat manusia mengutuk tindakan israel,
rasa simpati jutaan manusia terus menyala, seakan memberi dorongan support kepada saudara kita di Palestina, dengan iringan do'a serta harapan, agar aksi brutal israel la'natullah segera di akhiri.
Apa sebenarnya yang menjadi sebab israel menyerang bumi suci Palestina?
Bersabarlah saudaraku....
Allah bersama kita...
Berjuanglah wahai para mujahid Allah...
Surga di depan kalian...
Pertahankan bendera Islam agar tetap berkibar di bumi Palestina....
Allah bersama kita..
Jumat, 03 Juni 2011
surat dari gaza untuk indonesia
Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia
Untuk saudaraku di Indonesia,
Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.
Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.
Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.
Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?
Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.
Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku.
Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.
Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana.
Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana Dengan kalian?
Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.
Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)